Suhu Panas Jadi Gerah, Ini Penjelasan BMKG
Berita kompas tv | 23 April 2020, 13:24 WIBJAKARTA, KOMPASTV – Cuaca panas yang dirasakan belakangan ini cukup gerah terutama pada siang hari.
Udara Jakarta memang dikatakan bersih karena berkurangnya penggunaan kendaraan di jalanan, dan aktivitas industri pabrik berkurang.
Namun begini penjelasan BMKG terkait cuaca yang sangat terik.
Menurut Deputi Bidang Klimatologi Herizal menjelaskan bahwa suasana terik umumnya disebabkan oleh suhu udara yang tinggi dan disertai oleh kelembapan udara yang rendah.
“terutama terjadi pada kondisi langit cerah dan kurangnya awan, sehingga pancaran sinar matahari langsung lebih banyak diteruskan ke permukaan bumi.” Jelas Herizal dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman resmi BMKG, Kamis (23/04/2020).
Pemantauan oleh BMKG pada bulan April ini, teridentifikasi banyak daerah yang mengalami suhu maksimum 34 derajat hingga 36 derajat C.
Bahkan yang tertinggi tercatat mencapai 37,3 derajat C pada tanggal 10 April 2020 di Karangkates, Malang.
Sementara kelembapan udara minimum di bawah 60 persen terpantau terjadi di sebagian Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, sebagian Jawa Timur dan Riau.
Secara klimatologis, bulan April-Mei-Juni memang tercatat sebagai bulan-bulan suhu maksimum mengalami puncaknya di Jakarta, selain Oktober – November.
“Pola tersebut mirp dengan pola suhu maksimum di Surabaya, sementara di Semarang dan Yogjakarta, pola suhu maksimum akan terus naik secara gradual pada bulan April dan mencapai puncaknya pada bulan September - Oktober.” Jelas Herizal.
Penulis : Yuilyana
Sumber : Kompas TV