> >

Erick Thohir Sedih, Negara Sebesar Indonesia 90 Persen Bahan Baku Obat Masih Impor

Berita kompas tv | 16 April 2020, 20:36 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir, di acara Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum, di Kawasan Jakarta Pusat, Senin (10/2/2020). (Sumber: KompasTV)

KOMPAS.TV - Mayoritas bahan baku untuk obat-obatan dan alat kesehatan yang beredar di Indonesia ternyata masih impor. Hal itu diakui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Dia mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.

“Mohon maaf kalau saya bicara ini, sangat menyedihkan kalau negara sebesar Indonesia ini, 90 persen bahan baku dari luar negeri untuk industri obat. Sama juga alat kesehatan, mayoritas dari luar negeri,” ujar Erick Thohir usai meninjau RS Pertamina Jaya, Kamis (16/4/2020).

Baca Juga: Ketika Erick Thohir Singgung Mafia Impor yang Ujung-ujungnya Duit, Dia Prihatin

Menurut Erick, mewabahnya virus corona di Indonesia harus dijadikan cambukan untuk mengubah hal tersebut.

Dengan demikian, nantinya bangsa Indonesia tak akan lagi tergantung dengan negara lain.

“Saya mohon maaf kalau menyinggung beberapa pihak. Janganlah negara kita yang besar ini selalu terjebak praktik-praktik yang kotor, sehingga alat kesehatan mesti impor, bahan baku mesti impor,” kata Erick.

Atas dasar itu, Erick Thohir mengajak semua pihak mempunyai komitmen untuk mengubah hal tersebut.

“Kalau kita enggak gotong royong, kita tidak bangun bangsa kita dengan diri sendiri, emang bangsa lain peduli? Kita yang harus peduli antara bangsa kita. Jangan semuanya ujung-ujungnya duit terus. Akhirnya kita terjebak short term policy. Didominasi oleh mafia-mafia, trader-trader itu,” ucap dia.

Baca Juga: Berikut 6 Instruksi Jokowi, Untuk Percepat Penanganan Covid-19

Mantan bos klub sepak bola Inter Milan itu pun mengakui, membangun industri nasional tak semudah membalikan telapak tangan.

Namun, dia yakin bahwa jika dilakukan secara gotong royong, hal tersebut bisa dilakukan.

“Kalau hari ini (bisa produksi bahan baku obat) 10 persen, tahun depan 30 persen, tahun depannya lagi 50 persen. Kita juga tidak anti-impor. Memang ada beberapa yang tidak bisa dilakukan, tapi yang kita bisa lakukan, harus bisa,” ujarnya.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU