> >

Cerita Petugas Pemakaman, Sehari Bisa Menguburkan 30 Jenazah Covid-19

Berita kompas tv | 9 April 2020, 21:19 WIB
Ilustrasi pemakaman jenazah korban virus corona atau Covid-19 (Sumber: kompas.com)

JAKARTA, KOMPASTV – Dampak Covid-19 ini membuat pekerjaan petugas pemakaman harus siap sedia bekerja siang dan malam untuk memakamkan jenazah.

Pekerjaan mereka menjadi berlipat-lipat. Sebab, jenazah pasien terinfeksi virus corona harus sesegera mungkin dimakamkan.

Hal tersebut merujuk anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahwa jenazah Covid-19 kurang lebih dimakamkan empat jam setelah dinyatakan wafat.

Baca Juga: Jangan Takut Berlebihan, Pemakaman Jenazah Covid-19 Sesuai Protap Tak Akan Menular

Jayadi, salah satu petugas Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon misalnya, Rabu (8/4/2020) kemarin, dirinya telah memakamkan puluhan jenazah yang meninggal karena Covid-19.

“Kami bahkan sudah menguburkan 30 jenazah yang meninggal karena Covid-19,” kata Pak Jayadi, saat ditemui Relawan TurunTangan di TPU Pondok Rangon, Rabu Kemarin.

Bertambahnya beban dan ancaman penularan bagi petugas pemakaman menjadi perhatian Relawan TurunTangan.

Untuk mengurangi resiko terpapar virus karena harus menguburkan jenazah yang meninggal karena Covid-19, relawan TurunTangan memberikan kelengkapan untuk petugas pemakaman berupa paket Alat Perlindungan Diri (APD) yakni hazmat, sarung tangan, dan masker untuk melindungi mereka saat bekerja.

Baca Juga: Tidak Ada Alasan Kuat Menolak Pemakaman Jenazah Positif Virus Corona, Berikut Penjelasan MUI

Selain itu, TurunTangan juga memberikan vitamin C, sabun cuci tangan antiseptik, alat disinfektan dan lampu LED portabel untuk penerangan ketika menguburkan jenazah di malam hari.

Pak Wawin, salah satu petugas TPU Tegal Alur, menyatakan apresiasi yang diberikan kepada petugas pemakaman sangat membantu. Terlebih tugas yang dijalankannya rawan terinfeksi virus corona.

“Kami merasa sangat terbantu atas tambahan APD, vitamin, dan lain-lain yang diberikan. Hal ini membuat kami tenang dalam menjalankan tugas kami,” ujar Wawin.

Muhammad Husnil selaku Project Leader kegiatan ini, menjelaskan jumlah petugas pemakaman yang mendapatkan apresiasi dalam kegiatan ini adalah 200 orang.

Baca Juga: [FULL] Begini Cara Memandikan, Mengafani, Mensholatkan Jenazah Covid-19

Menurut Husnil, dalam menjalankan gerakan ini relawan TurunTangan menggunakan pendekatan kolaborasi.

Selain para petugas pemakaman, TurunTangan juga membantu dua sektor informal yang terdampak dalam kondisi pandemi Covid-19. Keduanya adalah para penjahit dan pemilik warteg atau warung makan di sekitar TPU.

“Dalam pemberian bantuan, kami ingin memberdayakan penjahit rumahan untuk pembuatan masker. Karena masker medis sulit ditemukan dan lebih ditujukan untuk tenaga medis. Selanjutnya kami juga ingin memberikan makanan setiap hari untuk petugas pemakaman dari warung-warung kecil di sekitar makam. Hal ini adalah sebagai dukungan kami terhadap UMKM,” Kata Muhammad Husnil dalam keterangan tertulisnya.

Selama sebulan ke depan TurunTangan akan terus turun ke TPU Tegal Alur dan TPU Pondok Rangon untuk memberikan dukungan para petugas pemakaman dengan menyediakan makanan yang dibeli dari warteg atau warung makan di sekitar kedua TPU. 

Baca Juga: Sempat Ditolak Warga, TPU Cikadut Bandung Jadi Pemakaman Khusus Jenazah Corona

Husnil menambahkan apresiasi oleh TurunTangan ini terlaksana berkat dukungan Kitabisa.com yang digalang oleh influencer Rachel Venya dan para donatur TurunTangan. Selain itu, TurunTangan juga bekerjasama dengan Kedai Kepikiran Kopi untuk memberikan minuman berupa kopi susu dan ada pula donasi makanan dari Gordi.Id.

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU