> >

Pemerintah Kangen Dikritik Fahri Hamzah, Fadli Zon, hingga Rocky Gerung

Berita kompas tv | 4 Maret 2020, 18:36 WIB
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dan Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/11/2016). (Sumber: KOMPAS.com/Nabilla Tashandra)

KOMPAS.TV - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung kangen dengan dua mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon.

Dia bahkan mengaku kehilangan dua sosok yang dulu kerap mengkritik pemerintah tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Corona di Indonesia Sebagai Kejadian Luar Biasa

Menurut Pramono Anung, kritik dari kelompok oposisi merupakan vitamin yang membuat dinamika politik menjadi bergairah.

"Saya pribadi kehilangan orang-orang seperti Fahri Hamzah, Fadli Zon untuk mengkritisi pemerintahan ini, karena itu menjadi vitamin," kata Pramono saat membuka talkshow bertajuk "Meneguhkan Kembali Cita-cita Reformasi" di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (4/3/2020), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

"Bahkan kadang-kadang ketika di berita enggak ada, saya sampai cari Twitter-nya Pak Fahri, Pak Fadli, Rocky Gerung, kenapa kok enggak bersuara yang membuat kita bergairah," sambung Pramono menambahkan. 

Pramono menuturkan, sosok seperti Fadli dan Fahri dirindukan karena dinamika politik di Indonesia sudah terlampau stabil setelah Pemerintah menguasai 74 persen dukungan di Parlemen.

Baca Juga: Terkait Virus Corona, DPR RI Membentuk Panitia Kerja Penanggulangan Virus Corona

Menurut Pramono, kelompok oposisi sebetulnya dibutuhkan untuk menjaga dinamika politik dengan melancarkan kritik terhadap Pemerintah.

"Karena salah satu kelemahan bangsa timur, kalau tidak ada oposisi, tidak ada yang mengkritik, maka yang mengkritik, yang menjadi musuh biasanya temannya sendiri," ujar dia.

Pramono pun mempersilakan publik untuk mengkritik keras Pemerintah guna mewujudkan Pemerintahan yang baik.

Baca Juga: Jokowi Sebut Nama Ahok di Calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru

Ia menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mendengar dan menjadikan kritik itu sebagai energi.

"Terus terang saja, Presiden kita adalah Presiden yang kalau dikritik itu bukan kemudian baper, beliau malah kalau dikritik itu menjadi energinya Presiden," kata Pramono.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU