> >

Tak Mau "Blunder" Lagi, Kepala BPIP Segera Gunakan Humas

Berita kompas tv | 18 Februari 2020, 21:55 WIB
Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II dengan rombongan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di gedung Senayan Jakarta, Selasa (18/2/2020). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah menerima banyak masukan dan saran dari Komisi II DPR RI, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi berjanji akan berhenti berbicara kepada media.

Baca Juga: Agar Tak Gaduh, Saatnya Kepala BPIP Tunjuk Juru Bicara

Ia akan segera gunakan bagian hubungan masyarakat (humas) untuk memberikan pernyataan pers ke publik atau media.

"Jadi nanti, InsyaAllah seperti yang saya sampaikan, saya sudah mulai tidak bicara di depan publik seperti saran pada umumnya hari ini," kata Yudian saat Rapat Dengar Pendapat di Ruang Rapat Komisi II DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).

"Tapi saya berjanji ke depan akan pakai humas. Kalau toh harus itu, pakai yang (ada) namanya, diedit dulu, ditulis, didraf, baru kita serahkan," ujarnya.

Yudian mengatakan dirinya akan menugaskan Humas untuk memberikan pernyataan yang berkaitan dengan Pancasila dan tugas-tugas BPIP.

Kata dia, hal itu guna menghindari ucapan kontroversial berkembang di tengah masyarakat.

"Saya berjanji ini. Jadi tidak akan ada lagi nanti kontroversi saya sebagai pribadi, yang itu atas nama BPIP," ujarnya.

Hal tersebut dilakukannya setalah pernyataannya menuai kontroversi di masyarakat.

Awalnya, Yudian merespons sejumlah pernyataan anggota Komisi II DPR yang mempertanyakan alasan Yudian memberikan pernyataan kontroversi.

Sampai pada akhirnya, anggota fraksi PDIP Johan Budi meminta Yudian untuk berhenti bicara di depan media.

"Saya menyarankan Pak Yudian fokus saja kepada tugas Kepala BPIP dan tidak lagi bicara dengan media. Karena kalau bicara dengan media, lebih banyak mudharatnya Pak," ujar Johan kepada Yudian, Selasa (18/2/2020).

Johan mengimbau agar Yudian menyerahkan tugas berbicara ke media melalui perwakilannya atau melalui Humas BPIP.

Politikus PDI Perjuangan tersebut beralasan untuk berbicara dengan awak media harus lebih memahami masalah konteks. 

Johan kemudian menyebut nama Romo Benny sebagai salah satu anggota BPIP yang kerap dan terbiasa berbicara ke awak media.

"Karena itu lebih baik bapak menyerahkan statement dan lain sebagainya itu kepada mungkin ada humasnya ya. Ada juru bicara lah Pak," kata Johan.

"Ini saya lihat ada Romo Benny yang juga biasa bicara dengan media, mungkin bisa menugaskan Romo Benny atau deputi dari pada nganggur dan nggak ada kerjaan," imbuhnya.

Baca Juga: Klarifikasi Kepala BPIP Usai Sebut Agama Musuh Pancasila

Lebih lanjut, Johan kembali menegaskan agar Yudian fokus dengan tugasnya sebagai Kepala BPIP yakni memberi laporan kepasa Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Bapak sebagai Kepala BPIP fokus saja Pak ke tugas sebagai Kepala BPIP, memberi laporan kepada Prediden dan tidak lagi bicara dengan media. Karena kalau dari cara bapak bicara, banyak menimbulkan pro dan kontra," katanya.

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU