> >

Harga Masker Meroket, YLKI Duga Ada Penimbunan

Berita kompas tv | 14 Februari 2020, 15:31 WIB
Masker N95 sebagai alat pelindung diri (APD) petugas media yang dijual di salah satu toko penyedia alat kesehatan di Jalan A Yani, Bontang Selatan. Harga masker tersebut meroket usai wabah virus corona muncul belakangan ini. (Sumber: TRIBUNKALTIM.COM/ FACHRI R)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menduga ada penimbunan masker dari pihak distributor maupun pedagang "nakal" untuk meraup keuntungan besar di tengah ramainya isu virus corona.

YLKI menduga penimbunan membuat harga masker di pasaran melonjak tajam sekitar 300 hingga 1000 persen.

Dikutip dari Kompas.com Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan "Penimbunan tersebut akan mengacaukan distribusi masker di pasaran, dan dampaknya harga masker jadi melambung tinggi,"

Baca Juga: Telepon Erick Thohir, Bos Inter Milan Mau Beli 2 Juta Masker dari Indonesia

Adapun YLKI juga menerima banyak aduan konsumen terkait melambunganya harga masker di pasaran.

YLKI meminta pihak kepolisian agar segera mengusut tuntas dugaan penimbunan masker di pihak distributor.

Baca Juga: Imbas Corona, Keliling Pasar Pramuka Nemu Masker Harganya Sampai Sejuta!

Sebab, mengambil keuntungan secara berlebihan yang diduga dilakukan distributor masker dinilai sebagai tindaan tidak bermoral.

"Menurut UU tentang Persaingan Usaha Tidak Sehat, tindakan exesive margin (mengambil keuntungan berlebihan) oleh pelaku usaha adalah hal yang dilarang. YLKI juga meminta pihak kepolisian mengusut terhadap adanya dugaan penimbunan masker oleh distributor tertentu demi mengeduk keuntungan yang tidak wajar tersebut," ujar Tulus.

Baca Juga: Virus Corona Meluas, Harga Masker Naik

Penulis : Imanuel-Gilang-Krisjanuar

Sumber : Kompas TV


TERBARU