> >

Soal Narasi Keberadaan Harun Masiku, Presiden: Kalau Buat "Statement" Hati-hati

Rumah pemilu | 29 Januari 2020, 18:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kamis 23 Januari lalu, ICW dan sejumlah LSM yang tergabung dalam koalisi masyarakat sipil melaporkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly ke KPK.

ICW menyatakan narasi Yasonna soal keberadaan Harun Masiku yang berbeda dengan Dirjen Imigrasi perlu mendapat sorotan.

Blundernya imigrasi di bawah Kemenkumham soal keberadaan politikus PDIP Harun Masiku pun sampai di telinga Presiden.

Presiden Jokowi mengingatkan pada seluruh menteri dan jajarannya agar berhati-hati dalam menyampaikan informasi.

Sejak Selasa 28 Januari, Ronny Sompie resmi tak lagi menjabat sebagai Dirjen Imigrasi.

Menurut Menkum HAM Yasonna Laoly, pencopotan Ronny Sompie terkait dengan upaya tim independen atau tim pencari fakta mencari tahu mengapa imigrasi bisa kecolongan data perlintasan Harun Masiku.

Tak hanya Dirjen, Yasonna juga mencopot Direktur Sistem dan Teknologi Keimigrasian, Alif Suaidi, berkaitan dengan polemik buron KPK Harun Masiku.

Yasonna sudah menunjuk inspektorat Jenderal Jhoni Ginting sebagai pelaksana tugas dirjen imigrasi.

Sebelumnya pada 22 Januari  lalu, Dirjen Imigrasi menggelar konferensi pers terkait bocornya CCTV yang memperlihatkan buronan KPK Harun Masiku yang tiba di Bandara Soekarno Hatta tanggal 7 Januari.

Kala itu Ronnny mengakui ada delay time atau keterlambatan dalam pemrosesan data perlintasan di terminal 2F Bandar Udara Soekarno Hatta ketika Harun Masiku tiba.

Kasus suap kader PDIP Harun Masiku, telah menyeret sejumlah pihak. 

Sejak ditetapkan sebagai tersangka pada 9 Januari lalu, keberadaan Harun tidak diketahui.

Penulis : Reny-Mardika

Sumber : Kompas TV


TERBARU