Litbang Kompas Mengungkapkan, Kepuasan Tertinggi ke Prabowo Bisa Berbalik dalam Satu Tahun
Peristiwa | 20 Januari 2025, 14:52 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV – Peneliti Litbang Kompas Andreas Yoga Prasetyo sebut tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran dalam 100 hari pertama, tertinggi dalam sejarah. Bahkan jika dibandingkan dengan pemerintahan Presiden ke-7 Republik Indonesia dengan wakilnya Jusuf Kalla ataupun Ma’ruf Amin.
Hal tersebut disampaikan oleh Peneliti Litbang Kompas Andreas Yoga Prasetyo dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (20/1/2025).
“Ini memang trend yang menurut saya menjadi modal baik bagi pemerintahan sekarang, kenapa? Karena memang ini yang paling tinggi sepanjang sejarah, bahkan lebih panjang lagi ketika dibandingkan dengan presiden sebelumnya, juga ini paling tinggi,” ucap Yoga.
Sebagai perbandingan, Jokowi paling tinggi pada Juni 2024 sebesar 75,6 persen sementara Prabowo sudah menambah 5 persen di atasnya menjadi 80,9 persen.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas Mengungkap, Pemilih PKS dan PDIP Paling Tidak Puas dengan Kinerja Prabowo
Namun Yoga lebih lanjut menilai ada faktor lain yang perlu dicermati dalam euphoria politik di tiga bulan pertama, yang bisa membuat keadaan jadi berbalik.
“Itu bisa berbanding terbalik 180 derajat ketika turun di masa satu tahun pemerintahan, jadi ada fase krusial di sini yang kita sebut sebagai implementasi atau konsistensi dari apa yang sudah dicanangkan," katanya. Hal itu bisa berlanjut dalam satu atau lima tahun ke depan, atau terhenti di tiga bulan pertama saja.
“Itu dinamika proses politik dimana nanti masyarakat juga akan menilai apakah pemerintah konsisten melaksanakan (apa yang sudah dicanangkan) itu," jelasnya,
Menurutnya, hal itu jadi tantangan bagi pemerintahan Prabowo-Gibran ketika mendapat approval rating yang cukup tinggi 80,9 persen di tiga bulan pertama.
Berdasarkan data, tingkat kepuasan pemerintahan Jokowi untuk periode pertama dan keduanya memang tidak ada yang menyentuh angka 80 persen.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV