> >

Ketua KPK Temui Kapolri Bahas Peningkatan IPK: 5 Tahun Ini Angkanya Kurang Baik

Peristiwa | 8 Januari 2025, 16:10 WIB
Konferensi Pers Kapolri Jenderal Sigit Prabowo dan Ketua KPK Setyo Budiyanto di Mabes Polri, Rabu (8/1/2025), bahas target perbaiki IPK Indonesia. (Sumber: Tangkapan Layar YouTube KompasTV)

Dilansir situs Pusat Edukasi Antikorupsi, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) adalah survei yang dikeluarkan oleh TI (Transparency International) untuk mengukur risiko korupsi sektor publik di sebuah negara.

Hasil survei ini mengurutkan negara berdasar skor IPK-nya, di mana semakin tinggi skor (skala 100) artinya risiko korupsi rendah, sementara skor rendah (skala 0) mengindikasikan risiko korupsi tinggi.

Baca Juga: Di Depan Ketua KPK, Jaksa Agung Bantah Bersaing dengan KPK: Kami Ingin Bersama Berantas Korupsi

Adapun di Indonesia sendiri, IPK dari tahun ke tahun tercatat sebagai berikut. 

  • Tahun 2015: Skor IPK 36 dan berada di posisi 88 dari 166 negara
  • Tahun 2016: Skor IPK 37 dan berada di posisi 90 dari 176 negara
  • Tahun 2017: Skor IPK 37 dan berada di posisi 96 dari 180 negara
  • Tahun 2018: Skor IPK 38 dan berada di posisi 89 dari 180 negara
  • Tahun 2019: Skor IPK 40 dan berada di posisi 85 dari 180 negara
  • Tahun 2020: Skor IPK 37 dan berada di posisi 102 dari 180 negara
  • Tahun 2021: Skor IPK 38 dan berada di posisi 96 dari 180 negara
  • Tahun 2022: Skor IPK 34 dan berada di posisi 110 dari 180 negara
  • Tahun 2023: Skor IPK 34 dan berada di posisi 115 dari 180 negara 

Dari data di atas, dapat dilihat skor IPK Indonesia sempat mengalami kenaikan sampai 2019, kemudian menurun pada tahun-tahun berikutnya. Lalu, di dua tahun terakhir yang tercatat, skor IPK Indonesia stagnan di angka 34. 

Apabila dilihat secara umum, skor ini menunjukkan korupsi masih tinggi di Indonesia. 

 

Penulis : Tri Angga Kriswaningsih Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV, Pusat Edukasi Antikorupsi


TERBARU