> >

Indonesia Masuk BRICS, Pimpinan Komisi I DPR: Perlu Kita Manfaatkan untuk Angkat Isu Palestina

Politik | 8 Januari 2025, 13:30 WIB
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono yang menjadi Komandan Bravo (komunikasi) TKN Prabowo-Gibran saat ditemui ditemui di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/9/2023). (Sumber: KOMPAS.com/IRFAN KAMIL)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono merespons bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS, kelompok ekonomi berkembang yang didirikan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. 

Menurut dia, sebagai negara besar dengan perekonomian yang terus bertumbuh, posisi Indonesia di forum-forum internasional menjadi semakin strategis.

Sehingga, bergabungnya Indonesia dengan BRICS berpotensi menambah pengaruh diplomatik Indonesia, termasuk dalam konteks menyuarakan kemerdekaan Palestina.

“Pengaruh diplomatik Indonesia juga perlu kita manfaatkan dalam mengangkat isu Palestina yang sejalan dengan amanat UUD, termasuk di BRICS,” kata Budisatrio dalam keterangannya, Rabu (8/1/2025). 

Baca Juga: Indonesia Gabung BRICS, Pengamat Ekonomi: Kesempatan Lepas dari Pasar AS dan Eropa

Ketua Fraksi Gerindra DPR RI ini menilai masuknya Indonesia ke BRICS sebagai wujud kalau Presiden Prabowo Subianto selalu menjunjung tinggi politik bebas aktif di dalam strategi politik luar negerinya.

“Fraksi Gerindra tentu menyambut gembira keanggotaan Indonesia dalam BRICS. Karena ini adalah wujud sejati dari falsafah politik luar negeri bebas aktif yang ditekankan oleh Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya.

Ia menyebut, keanggotaan penuh Indonesia dalam BRICS berpotensi menciptakan tatanan global yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Terutama di tengah tren geopolitik global yang saat ini cenderung berorientasi pada kepentingan dalam negeri masing-masing negara, alih-alih mendorong kolaborasi ekonomi yang setara dan berkelanjutan.

“Untuk memperkuat peran Indonesia dalam geopolitik global, politik luar negeri kita harus mampu mendorong kolaborasi, bukan konfrontasi," katanya.

"Kita punya kedaulatan untuk menjalin diplomasi dengan semua pihak serta menciptakan relasi yang setara dan saling menguntungkan,” ujar Budisatrio.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU