> >

Guntur Romli Enggan Serahkan Dokumen Skandal Korupsi Era Jokowi ke KPK, Khawatir Bukti 'Dihilangkan'

Hukum | 30 Desember 2024, 22:11 WIB
Politikus PDI-P Guntur Romli. untur Romli mengaku pihaknya menyimpan bukti berupa dokumen skandal-skandal korupsi pada era pemerintahan Joko Widodo. (Sumber: Tribunnews.com/Chaerul Umam)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Politikus PDI Perjuangan (PDI-P), Guntur Romli mengaku pihaknya menyimpan bukti berupa dokumen skandal-skandal korupsi pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ia menyebut pihaknya tidak akan menyerahkan dokuman yang diklaim menjadi bukti ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Eks anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengaku khawatir dokumen-dokumen yang dikantongi PDI-P akan "dihilangkan" jika diserahkan ke KPK. Guntur Romli mengaku pihaknya memiliki kepercayaan rendah terhadap lembaga penegak hukum saat ini.

"Kembali ke soal kepercayaan, apakah masih bisa dipercaya apabila dokumen diserahkan akan ditindaklanjuti atau bisa jadi dihilangkan?" kata Guntur dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Senin (30/12/2024).

Baca Juga: Politisi PDIP soal Hasto Lindungi Harun Masiku: Itu Sangat Mengada-ada, Kami Nggak Punya Kekuasaan

Politikus PDI-P itu kemudian menyinggung sejumlah kasus dugaan korupsi yang tak kunjung ditindaklanjuti, khususnya terkait keluarga Jokowi.

“Misalnya apa yang disampaikan oleh almarhum Faisal Basri terkait dugaan ekspor ilegal biji nikel yang merugikan negara itu ratusan triliun, bahkan sudah menyebut nama, ada nama Bobby Nasution, ada nama Airlangga Hartarto, videonya ini sudah beredar, tapi kan tidak ada tindak lanjut,” kata Guntur.

“Laporan Ubaidilah Badrun terkait dugaan korupsi kolusi anak-anak Jokowi ya, yang udah berapa kali dilaporkan tapi tidak ada tindak lanjut ya. Ini kita bicara KPK, belum lagi sekarang ternyata terbongkar ada 78 pegawai KPK yang terlibat pungli dan hukumannya minta maaf, ini kan soal kepercayaan publik apakah masih bisa dipercaya."

Guntur Romli mengaku pihaknya mengantongi bukti-bukti yang dinilai penting terkait Jokowi. Salah satu berkas yang diklaim Guntur adalah rekaman Jokowi melakukan kriminalisasi terhadap eks gubernur Jakarta, Anies Baswedan.

“Penyalahgunaan kewenangan petinggi penegak hukum dengan masalah pribadi,” sambungnya.

Lebih lanjut, Guntur Romli menerangkan, penungkapan berkas-berkas tersebut bukan sebagai ajang balas dendam terhadap penetapan tersangka Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto. Ia menyebut apa yang dilakukan pihaknya saat ini adalah bentuk perlawanan.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU