Prabowo Blak-blakan Sempat Nilai Aneh Jokowi Pilih Bahlil sebagai Menteri Investasi
Peristiwa | 13 Desember 2024, 11:08 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden Republik Indonesia yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku merasa aneh saat Presiden ke-7 RI Joko Widodo menunjuk Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi di Kabinet Indonesia Maju.
Hal tersebut disampaikan oleh Prabowo Subianto dalam sambutannya di acara puncak HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).
“Waktu saya gabung dengan Pak Jokowi di Kabinet Indonesia Maju, kabinet beliau, kabinet Pak Jokowi, saya agak aneh juga beliau dipilih jadi Menteri Investasi,” kata Prabowo.
Baca Juga: Megawati Respons Putusan MK yang Buka Jalan Gibran di Pilpres 2024: Saya Kayak Ditampar
“Biasanya Menteri Investasi itu lulusan dari universitas di Amerika, ya kan, Harvard University atau Stanford atau Brooklyn, kalau nggak Amerika minimal Inggris lah, Oxford University, Canbridge, atau Sorbonne,” ujarnya.
Prabowo mengaku, ketika masih menjabat Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju, pernah bertanya ke Bahlil soal asalnya dari universitas mana.
“Pak Bahlil, Anda lulus dari Universitas mana? Pak, universitas saya nggak ada di Google, abis itu (Prabowo bertanya) Anda kalau ketemu investor-investor asing gimana, ya kan, saya nggak mau tanya Anda Bahasa Inggrisnya bagus nggak,” kata Prabowo.
“Dia bilang ke saya, Pak nggak ada masalah lah itu, itu pengusaha, pejabat dari Korea juga nggak bisa Bahasa Inggris, dari Jepang juga nggak bisa Bahasa Inggris, jadi saya punya 4 penerjemah, dia bilang, satu Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Bahasa Korea, Bahasa Jerman, jadi kemana-mana penterjemahnya 4, pintar juga orang ini saya bilang,” kata Prabowo.
Baca Juga: Megawati Respons Undangan Bahlil ke HUT Golkar: Tumben, Kan Aku Dimusuhin Sejagat Dewa Pitara
Prabowo lebih lanjut mengaku juga mencermati soal sepak terjang Bahlil yang cukup sukses dalam operasi selain sebagai Menteri Investasi.
“Beliau juga ternyata operasinya luar biasa, loh seorang pemimpin politik ya harus demikian, ya kan, mengerti masalah politik, mengerti ekonomi, mengerti kenegaraan, mengerti operasi. Kalau nggak, nggak bisa jadi pemimpin politik dan ternyata penilaian saya benar, beliau terpilih sebagai Ketum Golkar,” ucap Prabowo.
“Dan saya melihat bahwa, di atas kepintaran, di atas teknokrasi, di atas profesionalisme yang paling penting adalah patriotisme saudara-saudara. Menurut saya orang yang pinter tapi tidak cinta tanah air kurang bermanfaat untuk bangsa dan negara,” ujarnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV