> >

Analis Politik: Lebih Menguntungkan bagi Jokowi Tidak Bergabung ke Partai Manapun

Peristiwa | 12 Desember 2024, 12:11 WIB
Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi, saat ditemui di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Senin (25/11/2024). (Sumber: KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Analis Politik Universitas Padjajaran Bandung, Kunto Adi Wibowo menilai akan lebih menguntungkan bagi Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo jika tidak bergabung dengan partai politik usai dipecat PDI Perjuangan.

Hal tersebut disampaikan Kunto Adi Wibowo dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV dengan tema ‘Untung Rugi Parpol Berebut Jokowi Usai Lepas dari PDI-P’ Kamis (12/12/2024).

“Saya melihat lebih menguntungkan bagi Pak Jokowi tidak bergabung ke partai manapun, kalau menurut saya,” kata Kunto.

Dengan begitu, kata Kunto, Jokowi tidak terkooptasi hanya dengan satu partai politik dan membuka harapan kepada semua partai politik.

Baca Juga: Sarmuji: Komunikasi Politik Jokowi dengan Golkar untuk Jadi Anggota Belum Tampak

“Karena itu akan membuka harapan bagi semua partai yang kemudian tidak terkooptasi dengan satu partai tertentu, yang kemudian membatasi gerak langkah dan manuver politiknnya tentu saja ke depan,” ucapnya.

Sementara itu dalam dialog, Sekjen Partai Golkar Sarmuji mengaku belum ada komunikasi dengan Jokowi soal hak politiknya berpartai di Golkar.

“Hingga sekarang memang komunikasi politik Pak Jokowi dengan Partai Golkar untuk menjadi anggota sebenarnya belum tampak,” kata dia.

“Tetapi kalau komunikasi politik terjaga apa enggak, hingga saat ini komunikasi politik antara Pak Jokowi dengan Partai Golkar terjaga sangat baik,” ujarnya.

Baca Juga: Bahlil soal Kabar Jokowi Gabung ke Partai Golkar: Informasi dari Mana?

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU