> >

Petisi Copot Miftah Maulana sebagai Utusan Khusus Presiden Tembus 222 Ribu Tanda Tangan

Peristiwa | 6 Desember 2024, 08:49 WIB
Kolase foto momen ketika Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman mengolok pedagang es teh saat pengajian Magelang Bersholawat di Lapangan Drh. Soepardi, Mungkid, Kabupaten Magelang pada Rabu (20/11/2024). (Sumber: YouTube)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Petisi untuk mencopot Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah dari posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Sarana Keagamaan mendapat dukungan masif.

Tercatat 222.410 orang telah menandatangani petisi yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto tersebut pada Jumat (6/12/2024) pukul 08.20 WIB.

Petisi yang diluncurkan pertama kali di platform change.org pada Rabu (4/12), mendapat respons luar biasa dari masyarakat. Dalam satu hari saja, sebanyak 174.038 orang memberikan dukungannya melalui tanda tangan digital.

Gelombang protes ini dipicu oleh video viral yang menunjukkan Miftah Maulana melontarkan kata-kata yang dianggap menghina seorang penjual es teh bernama Sunhaji.

Baca Juga: Kasus Viral Gus Miftah Olok Penjual Es Teh, Gerindra Sufmi Dasco: Perlu Dievaluasi

Insiden tersebut terjadi saat acara pengajian Magelang Bersholawat di Lapangan Drh. Soepardi, Mungkid, Kabupaten Magelang pada 20 November 2024.

Dalam rekaman yang beredar, terlihat Sunhaji menjadi bahan tertawaan setelah Gus Miftah melontarkan kalimat "yo kono didol, g*b**k" (ya sana dijual, g****k).

Menanggapi kontroversi tersebut, Sekretaris Kabinet Mayor Inf Teddy Indra Wijaya telah memberikan teguran kepada Miftah Maulana. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengonfirmasi tindakan tersebut.

"Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab yang hari ini berada di Kupang untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum," ungkap Miftah Maulana dalam video yang diterima KompasTV pada Rabu (4/12).

Baca Juga: Istana Sampaikan Teguran Presiden Prabowo ke Gus Miftah Buntut Olok Penjual Es

Sebagai respons atas kontroversi ini, Miftah Maulana menyatakan penyesalannya dan berkomitmen untuk meminta maaf secara langsung kepada pedagang es teh tersebut.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu dengan candaannya yang dinilai berlebihan.

"Maka untuk itu, atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung. Dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya," pengasuh Ponpes Ora Aji Kalasan, Sleman, DIY ini.

 

Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU