Penembakan Kasat Reskrim Solok Selatan hingga Tewas, Komisi III Duga Pelaku Bekingi Tambang Ilegal
Hukum | 22 November 2024, 15:12 WIBIa juga mempertanyakan standar kerja Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat dalam menangani terduga pelaku.
Habiburokhman mempertanyakan hal itu setelah menerima rekaman video yang menunjukkan terduga pelaku penembakan terhadap Ulil Ryanto Anshari berjalan dengan santai, bahkan merokok di dalam ruangan.
“Ada yang kami pertanyakan dan sesalkan dari video yang kami dapat, pagi tadi kami dapat dari WAG, Whatsapp Grup Komisi III, ada video bagaimana pelaku dengan santainya berjalan ketika dibawa ke mungkin suatu tempat di Polda Sumbar,” ucapnya dalam konferensi pers, Jumat (22/11/2024), dikutip dari Breaking News Kompas TV.
“Dia berjalan tanpa diborgol. Di dalam ruangan sepertinya dia merokok, menggunakan jaket, tidak pakai rompi tahanan, tidak diborgol. Ini propamnya bagaimana bekerja di sana, standarnya seperti apa?”
Mengutip pemberitaan Kompas.com, Ulil Ryanto Anshari tewas setelah diduga dua kali ditembak di bagian wajah oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar.
"Kasat Reskrim mendapat tembakan di pelipis kanan dan pipi sebelah kanan," ujar Kasi Humas Polres Solok Selatan Tri Sukra Martin, Jumat (22/11/2024) melalui telepon.
Ia menyebut, Ulil meninggal saat perjalanan menuju puskesmas. Jenazahnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Padang.
"Saat dibawa ke puskesmas, menurut orang puskesmas bahwa Kasat Reskrim diduga sudah meninggal dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara di Padang," imbuhnya.
Kasus polisi tembak polisi ini terjadi di Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat, sekitar pukul 00.43 WIB, Jumat (22/11/2024).
Kasus ini masih dalam tahap pemeriksaan oleh Polda Sumatera Barat. Termasuk motif serta kronologi penembakan.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV