> >

Mary Jane Sudah Tahu Rencana Pemindahan ke Filipina, Ini 7 Pesannya Melalui Kalapas

Hukum | 22 November 2024, 08:15 WIB
Terpidana mati Mary Jane Fiesta Feloso sedang melakukan pewarnaan batik di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIB Yogyakarta di Wonosari, Gunungkidul, Senin (18/4/2022). (Sumber: KOMPAS.com/Markus Yuwono)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Terpidana mati kasus penyelundupan narkoba asal Filipina, Mary Jane Veloso, menyampaikan sejumlah pesan terkait kabar dirinya akan dipulangkan ke negara asalnya.

Kepala Bidang Pembinaan, Bimbingan, dan Teknologi Informasi Kanwil Kemenkumham DIY Sambiyo mengatakan Mary Jane Veloso (MJV) telah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Filipina mengenai rencana kepulangannya.

“Mary Jane sudah tahu. Kemarin, dia menelepon Kedutaan Besar Filipina. Atensi dari kedutaan besar Filipina sangat besar. Mungkin respons mereka sangat senang sekali," jelasnya di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIB Yogyakarta, Wonosari, Kamis (21/11/2024), dikutip Kompas.com.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIB Yogyakarta Evi Loliancy menyampaikan hal senada.

"Kemarin, Mary Jane sudah mengetahui soal berita pemulangannya,” ucapnya.

Baca Juga: Pernyataan Menko Yusril-DPR Tanggapi Pemindahan Terpidana Mati Mary Jane ke Negara Asal Filipina

“Untuk saat ini, kondisinya sangat baik dan tetap berkegiatan di Lapas. Dirinya mengaku sangat senang akan kabar tersebut," Evi menambahkan.

Evi kemudian menyampaikan tujuh pesan dari Mary Jane yang dititipkan kepadanya. Berikut 7 pesan Mary Jane:

1. Mengucap Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkatnya di mana saya (Mary Jane Veloso) sudah menunggu berita ini sejak lama (selama kurang lebih 15 tahun).

2. Sangat berbahagia mendengar ada kesempatan yang terbuka atas harapan untuk bisa pulang dan berkumpul keluarga.

3. Mengucap syukur dan terima kasih kepada semua orang yang terus berusaha agar saya (Mary Jane Veloso) bisa kembali ke negaranya serta berkumpul kembali dengan keluarga.

4. Mengucap terima kasih kepada presiden Filipina dan presiden Indonesia serta Menteri Menko Kumham dan Imipas yang sudah dipakai Tuhan untuk menjadi perantara doa doanya saya (Mary Jane Veloso) untuk bisa kembali ke negaranya dan berkumpul kembali dengan keluarganya.

5. Juga mengucap terima kasih terhadap kedutaan Filipina yang selama menjalani pidana yang selalu ada dan selalu membantu saya (Mary Jane Veloso).

6. Mengucap terima kasih kepada keluarga besar Lapas Perempuan Yogyakarta yang selama menjalani masa pidana telah memfasilitasi saya dalam menjalani pembinaan kepribadian dan kemandirian seperti beribadah rutin, membatik, shibori, melukis sehingga saya dapat memiliki keterampilan tersebut . Di mana hasil dari pembinaan kemandirian tersebut saya mendapatkan premi yang saya jadikan tabungan saya untuk keluarga saya di filipina.

7. Saya (Mary Jane Veloso) mengucapkan terima kasih kepada Romo Kieser pendamping kerohanian saya selama ini mendampingi dan menguatkan saya selama menjalani masa pidana.

Dalam penjelasannya, Evi menyebut Mary Jane berada di blok minimum security atau pengawasan rendah meski statusnya terpidana mati. Sebab, ia dinilai mampu beradaptasi dan mematuhi aturan di LPP.

Baca Juga: Terpidana Mati Mary Jane Dipulangkan, Menko Yusril: Hukuman Dilanjutkan di Filipina

“Tidak ada turun blok juga. Selama ini memang dia berada di blok minimum security," kata Evi.

Mary Jane juga menjadi mentor bagi warga binaan dalam keterampilan, khususnya dalam membatik.

"Mary Jane dapat memiliki keterampilan tersebut. Dari hasil pembinaan kemandirian, Mary Jane mendapatkan premi yang dijadikan tabungan untuk keluarganya di Filipina," ujar Evi.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU