Politikus PKS Ini Tak Setuju dengan Penambahan Pasukan Kepolisian untuk Pilkada Aceh
Politik | 19 November 2024, 08:36 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS Nasir Djamil mengaku tak setuju dengan usulan penambahan pasukan kepolisian untuk mengamankan Pilkada Aceh 2024.
Menurut dia, permintaan penambahan pasukan itu justru membuat cita Aceh jelek di mata masyarakat Indonesia. Sebab, personil kepolisian yang ada saat ini sudah cukup untuk mengawal dan memastikan pesta demokrasi berlangsung damai.
"Saya pastikan pilkada Aceh akan berjalan damai karena hal itu sudah menjadi komitmen Kapolri saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI beberapa waktu lalu”, kata Nasir kepada wartawan, Selasa (19/11/2024).
Baca Juga: Polisi Kejar Pengeroyok yang Tewaskan Seorang Saksi untuk Paslon Pilkada Sampang
Ia menyebut, semua pihak harus bertanggungjawab untuk memastikan pilkada berjalan tertib dan damai sesuai dengan harapan masyarakat.
Ide mendatangkan tambahan aparat polisi untuk mengawal pilkada di Aceh, menurutnya justru merugikan citra Aceh di mata masyarakat nasional.
"Aceh itu sudah aman. Orang di Pusat juga tahu bahwa Aceh itu sudah kondusif. Bahwa ada aksi intimidasi dan potensi keributan adalah hal yang biasa dalam sebuah pesta demokrasi."
“Tentu kita tidak benarkan tindakan anarkis. Polda Aceh beserta jajarannya hingga ke Polres sudah mengantisipasi tempat pemungutan suara yang rawan”, katanya.
Ia mengajak semua pemangku kepentingan untuk menghindari narasi dan tindakan yang merugikan Aceh.
“Jangan panik dan tetap yakin bahwa polisi mampu menjaga kamtibmas yang kondusif menjelang dan sesudah Pilkada di Aceh," ujarnya.
Sebelumnya, Anggota DPR RI dari Aceh Samsul Bahri Tiyong mengatakan, Pilkada Aceh memang termasuk wilayah yang rawan. Hal tersebut berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Lembaga Ketahanan Nasional atau Lemhanas.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV