> >

Teriakan Anggota TNI Saat Menyerang Warga Desa Selamat: Selamatkan Keluarga Kalian Masing-Masing

Peristiwa | 12 November 2024, 08:17 WIB
Sri Ulina Perangin-Angin, korban penyerangan dan penganiayaan anggota TNI dari Batalyon Artileri Medan-2/KS, di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (11/11/2024).(Sumber: Kompas.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Puluhan anggota TNI dari Batalyon Artileri Medan-2/Kilap Sumagan menyerang warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (8/11/2024) lalu. Serangan mendadak itu membuat warga kaget.

Sri Ulina Perangin-Angin (35), salah satu korban kekerasan tentara itu, mengaku masih trauma atas peristiwa itu. Sri mengenang saat puluhan tentara merangsek kampungnya dengan membawa senjata tajam dan dobel stik. 

Kata dia, para aparat itu mendobrak pintu sejumlah rumah, menyeret warga keluar dari rumah, lalu menganiaya mereka. Lampu jalan dimatikan. Warga dilarang memegang ponsel. ”Kalau ada yang memegang HP, kami matikan. Selamatkan keluarga kalian masing-masing,” begitu teriakan sejumlah tentara yang didengar Sri dan warga lain, dikutip dari Kompas.id.

Baca Juga: 2 Orang Tewas setelah Kampung di Deli Serdang Diserang, Warga Sebut Pelaku Ratusan Orang

”Saya masih trauma keluar dari rumah. Saya masih terbayang ketika puluhan anggota TNI menghentikan sepeda motor saya dan menendang hingga saya terpental masuk ke parit,” kata Sri mengenang kejadian malam itu. 

Natsir Perangin-Angin (30) juga mengalami hal yang sama. Meskipun dia tidak mengalami kekerasan secara langsung, dia dihentikan saat ingin masuk ke desa dengan sepeda motor pada Jumat malam. Dia mengalami kekerasan verbal dan disuruh memutar balik. ”Saya juga melihat mereka memukul warga lain. Suasananya sangat mencekam,” kata Natsir.

Proses Hukum

Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan Kolonel Dody Yudha menjelaskan, proses hukum telah berjalan terhadap semua anggota Armed-2 yang terlibat dalam penyerangan warga itu. ”Oknum yang terkonfirmasi ada 33 orang. Mereka diperiksa di Polisi Militer Kodam I BB,” kata Dody.

Dody mengatakan, Pangdam I Bukit Barisan sudah melaksanakan jam komandan di Armed-2 untuk memberikan arahan kepada seluruh prajurit. Pangdam I Bukit Barisan juga memimpin langsung mediasi dengan warga.

”Pada intinya tidak akan terjadi lagi kejadian penyerangan tersebut sehingga diharapkan suasana kondusif di sana,” kata Dody.

Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU