Dampak La Nina 2025, BMKG Sebut Curah Hujan Meningkat Sebabkan Bencana Hidrometeorologi
Peristiwa | 6 November 2024, 07:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa La Nina lemah diprediksi bakal berlangsung di Indonesia hingga awal tahun 2025.
La Nina adalah salah satu fenomena alam yang terjadi secara periodik di Samudera Pasifik. Fenomena ini menyebabkan suhu muka laut di wilayah tersebut mengalami penurunan, sehingga berdampak pada curah hujan yang lebih tinggi dari rata-rata.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan dampak La Nina lemah pada awal tahun 2025 yakni terdapat potensi penambahan curah hujan hingga 20 persen di atas normalnya.
Untuk wilayah yang terdapat potensi jumlah curah hujan tahunan 2025 melebihi rata-ratanya atau di atas kondisi normalnya, lanjut Ardhasena, maka perlu diantisipasi potensi kejadian hidrometeorologi ekstrem basah dan dampak turunannya seperti banjir dan tanah longsor, khususnya pada puncak musim hujan.
Baca Juga: Jawa Siap-Siap, Ini Wilayah yang Diprediksi Alami Suhu Lebih Panas pada 2025 menurut BMKG
Dengan demikian, Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah terkait perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan menghadapi potensi bencana tersebut.
"Perlu meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air pada wilayah urban atau yang rentan terhadap banjir, seperti penyiapan kapasitas pada sistem drainase, sistem peresapan dan tampungan air, agar secara optimal dapat mencegah terjadinya banjir," jara Ardhasena, Senin (4/11/2024), dikutip dari laman bmkg.go.id.
Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2025 tidak akan terjadi anomali iklim. Hal ini dikarenakan ENSO (El Nino-Southern Oscillation) dan IOD (Indian Ocean Dipole) berada dalam kondisi netral sepanjang tahun 2025.
"Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer dan laut tersebut, BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia pada tahun 2025 akan mengalami curah hujan tahunan pada kategori Normal dengan jumlah curah hujan tahunan berkisar antara 1000 - 5000 mm/tahun," ungkap Dwikorita.
Dwikorita memaparkan, dari angka tersebut, sebanyak 67 persen wilayah Indonesia akan berpotensi mendapatkan curah hujan tahunan lebih dari 2.500 mm/tahun (kategori tinggi), yaitu:
Penulis : Dian Nita Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV