Aktivitas Vulkanik Meningkat Signifikan, Status Gunung Lewotobi Laki-Laki NTT Naik ke Level IV Awas
Peristiwa | 4 November 2024, 07:18 WIBFLORES TIMUR, KOMPAS.TV - Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) resmi menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas). Peningkatan status ini berlaku sejak Minggu (3/11/2024) pukul 24.00 Wita.
Kepala PVMBG Prihatin Hadi Wijaya menyampaikan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan hasil evaluasi aktivitas gunung api periode 23 Oktober hingga 3 November 2024 pukul 18.00 Wita.
Secara visual, aktivitas vulkanik mengalami peningkatan yang substansial.
"Pada periode sebelumnya, rata-rata tinggi kolom erupsi adalah 100-1.000 meter, saat ini rata-rata tinggi kolom erupsi setinggi 500-1.000 meter," ujar Hadi dikutip dari Kompas.com, Senin (4/11).
Baca Juga: Sejumlah Titik Api Bakar 75 Hektare Hutan Lindung di Lereng Gunung Agung Bali!
Data seismik menunjukkan peningkatan aktivitas yang signifikan dengan rekaman berbagai jenis gempa, meliputi:
- 43 gempa letusan
- 28 gempa embusan
- 94 gempa harmonik
- 7 gempa low frequency
- 133 gempa vulkanik dangkal
- 353 gempa vulkanik dalam
- 26 gempa tektonik lokal
- 68 gempa tektonik jauh
- 3 getaran banjir
Berdasarkan pengamatan menggunakan drone, pusat aktivitas terdeteksi pada dua titik: kawah utama dan lubang erupsi di sisi barat laut Gut Lewotobi Laki-Laki.
Aktivitas erupsi lebih sering terjadi pada lubang erupsi barat laut, dengan ukuran lubang yang membesar dibandingkan periode Januari.
Baca Juga: Gunung Semeru Tiga Kali Erupsi Hari Ini Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter, Status Waspada
Citra satelit Sentinel-2 pada 29 Oktober 2024 menunjukkan adanya material yang berpotensi menjadi lahar di area utara dan timur kawah. Pengukuran drone terakhir mencatat jarak aliran mencapai 4.340 meter dari pusat kawah.
Meskipun pergerakan tumpukan material lava di bagian timur laut sangat lambat, kondisi kemiringan lereng dan suhu lava yang masih tinggi memungkinkan terjadinya pergerakan lava secara perlahan.
Penulis : Danang Suryo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV