Tanggapi Wacana Jokowi Diminta Jadi Jurkam, Analis Sebut Jawa Tengah Miliki Daya Tarik Tersendiri
Politik | 29 Oktober 2024, 19:08 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Analis politik Burhanuddin Muhtadi berpendapat, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah memiliki daya tarik tersendiri.
Hal ini karena jumlah pemilih yang besar, basis massa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan eks Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Burhanuddin yang juga Direktur Eksekutif Indikator Politik menyampaikan hal itu dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Selasa (29/10/2024).
Ia menjawab pertanyaan mengenai Jokowi yang diminta menjadi jurkam pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
“Kalau kita lihat provinsi di Indonesia, Jawa Tengah memang itu daya tarik tersendiri,” katanya.
“Pertama, populasi pemilihnya besar. Kedua, PDI Perjuangan punya basis massa kuat di sana, tapi saat yang sama, kandang Jokowi itu salah satu yang terkuat adalah Jawa Tengah,” imbuhnya.
Baca Juga: Kata Ketua DPD Gerindra Jateng Soal Peluang Jokowi Jadi Juru Kampanye Luthfi-Taj Yasin
Burhanuddin mengingatkan tentang efek Jokowi yang cukup kuat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Efek Jokowi cukup kuat untuk membuat Prabowo yang kita tahu dua kali maju di pilpres, 2014 dan 2019, kalah telak di Jawa Tengah, akhirnya bisa mendapatkan kemenangan setelah mendapatkan dukungan penuh dari Jokowi,” ujarnya.
“Tapi yang jadi pertanyaan adalah, bagaimana pun Pak Jokowi sekarang sudah tidak lagi menjadi presiden aktif. Beliau resmi purnatugas 20 Oktober,” lanjutnya.
Selain itu, kata Burhanuddin, efek Jokowi difasilitasi secara langsung oleh Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putranya sendiri.
“Sementara dalam Pilkada 2024 ini, itu Pak Luthfi dan Gus Yasin kan jaraknya tidak sedekat antara Pak Jokowi dengan Mas Gibran,” katanya.
Saat ditanya bagaimana jika Jokowi turun gunung untuk jadi jurkam, Burhanuddin mengatakan, jika nantinya Jokowi menjadi jurkam, maka ini menjadi pertarungan kesekian kali dengan PDIP.
“Yang menarik berikutnya adalah, kalau betul ya, pada akhirnya Jokowi turut kampanye untuk membantu memenangkan Pak Luthfi dan Gus Yasin, ini sekian kalinya pertarungan antara Ibu Mega PDI Perjuangan dan Pak Jokowi setelah pilpres kemarin,” katanya.
Ia mengingatkan, di antara sejumlah provinsi yang melaksanakan pilkada, Jawa Tengah menjadi perhatian khusus PDI Perjuangan.
“Kita tahu bahwa Ibu Mega menaruh perhatian khusus dengan provinsi ini, dan Ibu Mega hadir secara langsung dalam proses konsolidasi pilkada,” tuturnya.
“Di antara 38 provinsi, tidak banyak provinsi yang didatangi langsung oleh Ibu Mega, dan Jawa Tengah jadi salah satu provinsi yang dapat perhatian khusus,” imbuhnya.
Ia juga berpendapat, PDIP kuat dengan mesin partainya di Jawa Tengah dan selalu mendapatkan perolehan suara tinggi di pemilu.
Namun, Jokowi merupakan tokoh yang populer di wilayah itu.
“Jadi pertarungan antara mesin dan popularitas tokoh yang akan kita saksikan kembali jika Pak Jokowi turun gunung untuk mengampanyekan seorang Luthfi dan Gus Yasin,” tegasnya.
Baca Juga: Kampanye di Pilkada Jateng, Burhanuddin: Megawati Miliki Perhatian Khusus, Jarak antara Jokowi dan..
“Komplikasinya lebih mudah, karena Pak Jokowi sekarang sudah purnatugas sebagai presiden, artinya dari sisi administrasi tidak banyak yang bisa dipersoalkan karena sudah purnatugas,” tambahnya.
Tapi, lanjut dia, itu juga jadi kelebihan sekaligus juga kelemahan. Kelemahannya karena sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV