Bakamla RI Usir Kapal Penjaga Pantai China di Laut Natuna Utara
Peristiwa | 24 Oktober 2024, 11:46 WIBNATUNA UTARA, KOMPAS.TV – Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) mengatakan kapal Penjaga Pantai China atau China Coast Guard (CCG) 5402 kembali terdeteksi memasuki wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau pada Kamis (24/10/2024).
Kapal tersebut dilaporkan mendekati dan mengganggu kegiatan survei seismik kapal MV Geo Coral, yang tengah melakukan pengolahan data di wilayah tersebut.
Mendapatkan laporan atas keberadaan kapal CCG 5402, Bakamla segera mengerahkan kapal KN Pulau Dana-323.
Dikutip dari keterangan tertulis Bakamla, kapal patroli tersebut diperintahkan untuk melaksanakan pencegatan atau intercept.
Pada pukul 07.30 WIB, KN Pulau Dana-323 mencoba berkomunikasi dengan kapal asing tersebut. Namun, kapal CCG tidak memberikan respons dan justru semakin mendekati MV Geo Coral.
Direktur Operasi Laut Bakamla Laksamana Pertama Octavianus Budi Susanto, S.H., M.Si., M.Tr. Opsla. menyampaikan, KN Pulau Dana-323 berhasil menghalau kapal CCG 5402 dari Landas Kontinen Indonesia.
Dalam pelaksanaan shadowing tersebut, Bakamla bekerja sama dengan KRI SSA-378 milik TNI Angkatan Laut.
Baca Juga: Momen Bakamla Usir Kapal China dari Natuna Utara
Bakamla mengatakan pengusiran ini merupakan wujud nyata komitmennya dalam menjaga keamanan laut dan kedaulatan Indonesia, terutama di wilayah perairan yang berbatasan langsung dengan negara lain.
Bakamla memperketat penjagaan di perairan Laut Utara Natuna setelah kapal CCG terdeteksi memasuki wilayah yurisdiksi Indonesia serta mengganggu kegiatan survei dan pengolahan data seismik 3D Arwana MV Geo Coral pada Senin (21/10/2024).
Komandan KN Tanjung Datu 301 Kolonel Bakamla Rudi Endratmoko mengatakan, sebelum kejadian pengusiran kapal CCG tersebut, Bakamla zona Barat rutin melaksanakan patroli di Perairan Natuna Utara.
“Namun, pascakejadian CCG masuk dan masih berani untuk klaim bahwa daerah tersebut merupakan perairan mereka. Bakamla RI bekerja sama dengan TNI AL dan TNI AU untuk memperketat sektor patroli di Natuna Utara khususnya,” kata Rudi di Batam, Rabu (23/10/2024), dikutip dari Antara.
Dalam patroli itu, kata dia, Bakamlamelaksanakan patroli menggunakan unsur yang dimiliki, yakni Kapal 110 dan kelas kapal 80 meter, serta selalu dibantu KRI dan TNI AL untuk pengamanan maksimal.
“Dari Bakamla RI juga melaksanakan patroli udara dengan pesawat miliki Bakamla RI yang standby di Lanud Raden Sadjad Natuna dibantu dengan UAV atau drone dari TNI AU,” ujarnya.
Baca Juga: Kapal Tiongkok Masuk Perairan Indonesia, Begini Pengusiran Oleh 2 Kapal dan 1 Pesawat Bakamla
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV, Antara