> >

Cerita Swasembada Pangan Dua Presiden: Soeharto Sebut Kerja Raksasa, Prabowo dalam Tempo Singkat

Peristiwa | 23 Oktober 2024, 10:22 WIB
Pidato perdana Presiden RI Prabowo Subianto di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). (Sumber: Tangkapan Layar YouTube MPR DPR)

Yang cukup menarik, Soeharto juga menyebut peran para perempuan. "Dan yang paling penting dan menentukan ialah: kerja keras, cucuran keringat, semangat dan kegairahan berjuta-juta petani Indonesia sendiri. Dalam hubungan ini patut dicatat bahwa peranan wanita sangat besar, baik dalam usahan intensifikasi pertanian maupun dalam usaha meningkatkan kesejahteraan keluarga pada umumnya dengan adanya PKK di setiap desa," demikian pidato Pak Harto.

Baca Juga: Prabowo Targetkan Swasembada Pangan Paling Lambat 4 Tahun Setelah Menerima Mandat

Apakah Indonesia mampu kembali swasembada pangan? Wakil Sekretaris Jenderal Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Zulharman Djusman, Selasa (22/10/2024), mengatakan, swasembada pangan, khususnya beras, dapat diwujudkan dalam 4-5 tahun ke depan. Namun, hal itu membutuhkan sejumlah persyaratan yang saling terkait.

”Lahan untuk mencetak sawah baru dan menambah frekuensi tanam padi harus tersedia. Para petani yang mengerjakan lahan-lahan tersebut juga harus ada,” ujarnya dikutip dari Kompas.id.

Berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2023 Tahap I Badan Pusat Statistik, jumlah petani gurem bertambah dari 14,25 juta rumah tangga pada 2013 menjadi 16,89 juta rumah tangga pada 2023. Proporsi rumah tangga petani gurem terhadap total rumah tangga petani di Indonesia juga meningkat dari 55,33 persen pada 2013 menjadi 60,84 persen pada 2023.

Selain itu, proporsi petani pengelola unit usaha pertanian perseorangan (UTP) berusia 55-64 tahun meningkat dari 20,01 persen pada 2013 menjadi 23,3 persen pada 2023. Begitu juga petani berusia 65 tahun ke atas yang proporsinya meningkat dari 12,75 persen menjadi 16,15 persen. Nah, bisakah swasembada pangan diwujudkan dalam tempo sesingkat-singkatnya seperti janji Prabowo? Kita tunggu.  

 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU