> >

Jadi Presiden, Prabowo: Jangan Seperti Burung Unta, Lihat yang Tak Enak, Masukkan Kepala ke Tanah

Politik | 20 Oktober 2024, 12:19 WIB
Pidato perdana Presiden RI Prabowo Subianto di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). (Sumber: Tangkapan Layar YouTube MPR DPR)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto menggaungkan Indonesia agar berani manatap ancaman dan menghadapi kesulitan dengan berani. Ia juga menekankan agar tak memiliki sikap seperti burung unta.

Hal tersebut disampaikan dalam pidato perdananya sebagai Presiden RI pada Sidang Paripurna Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Kompleks Parlemen, Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024).

"Saudara-saudara sekalian, kita tidak boleh memiliki sikap seperti burung unta yang kalau melihat sesuatu yang tidak enak, ia memasukkan kepalanya dalam tanah," kata Prabowo dari podium pidato di arena pelantikan, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Dipantau dari Breaking News KompasTV.

"Mari kita menatap ancaman dan bahaya dengan gagah. Marilah kita menghadapi kesulitan dengan berani," ujarnya.

Menurutnya Indonesia masih menghadapi kebocoran penyelewengan yang membahayakan generasi mendatang, seperti kolusi dan korupsi.

“Kita harus mengakui terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran kita. Jangan kita takut untuk melihat realitas ini,” tegasnya.

Baca Juga: Pidato Perdana Presiden, Prabowo Janji Jadi Pemimpin yang Bekerja dan Utamakan Kepentingan Rakyat

Tak hanya itu, ia juga menyebut masih banyak rakyat yang belum menikmati hasil kemerdekaan, di antaranya yang masih terjebak di bawah garis kemiskinan.

Di mana banyak rakyat dan anak-anak yang kurang gizi, rakyat juga masih banyak yang belum mendapat pekerjaan yang baik, hingga sekolah-sekolah yang tidak terurus.

“Kita sebagai pemimpin politik, jangan terlalu senang melihat angka-angka statistik, yang membuat kita terlalu cepat gembira. Padahal kita belum melihat sepenuhnya,” jelas mantan Menteri Pertahanan (Menhan) ini.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU