> >

Hikayat Sambal, dari Columbus hingga Kidung Sri Tanjung

Humaniora | 11 Oktober 2024, 07:05 WIB
Sambal Raja, makanan khas Kalimantan Timur. (Sumber: Sumber Tribunnews )

Baca Juga: Pasutri Disekap di Jogja, Pelaku Paksa Korban Lakukan Hubungan Badan Pakai Sambal dan Balsam

”Secara terminologi, sambal bisa ditemukan di prasasti atau manuskrip Jawa kuno, salah satunya Kidung Sri Tanjung dari abad ke-12 dan ada pula di manuskrip Serat Centhini abad ke-16,” kata Minta, pemerhati gastronomi Yogyakarta.

Bukan sekadar penggugah selera, Minta mengungkapkan, sambal memiliki dimensi filosofis yang berkaitan dengan keseimbangan rasa dalam masakan Jawa.

Sambal menambahkan elemen pedas pada masakan yang bercita rasa asam, manis, asin, atau gurih. Di Pulau Jawa, Minta menyebut, setidaknya ada 119 jenis bumbu berbeda yang bisa diolah menjadi bahan pelengkap sambal.

”Ibaratnya orang hidup menghadapi dunia itu ada yang pahit, pedas, manis, kemudian kalau dicampur menjadi harmoni. Itu prinsip bagi orang Jawa. Maka, hidup seolah kurang lengkap tanpa sambal,” ujarnya.

Nah, tanpa sambal, makanan memang terasa kurang sedap. Sepakat?

 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU