> >

Proyek IKN Belum Rampung, Presiden Jokowi: Keppres Pemindahan Ibu Kota Semestinya Diteken Prabowo

Politik | 6 Oktober 2024, 14:45 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) melayani permintaan foto warga saat menghadiri Nusantara TNI Fun Run di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Minggu (6/10/2024). Nusantara TNI Fun Run yang memperlombakan kategori 5K diikuti sekitar 3.200 peserta tersebut dalam rangka memeriahkan HUT ke-79 TNI. (Sumber: Kompas.tv/Ant/M Risyal Hidayat)

NUSANTARA, KOMPAS.TV - Jelang akhir masa jabatannya, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi urung mengeluarkan keputusan presiden (keppres) untuk meresmikan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Jokowi menyebut keputusan mengenai keppres itu akan ditentukan pemerintahan selanjutnya yang dipimpin Prabowo Subianto.

Hal tersebut disampaikan Jokowi usai membuka acara "Nusantara TNI Fun Run" di IKN Nusantara, Kalimantan Timur, Minggu (6/10/2024) pagi. Pria yang pernah menjadi Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku tidak bisa membuat keputusan strategis saat masa jabatannya tinggal tersisa tiga pekan lagi.

"Ya, mestinya gitu (keppres ditandatangai Prabowo). Presiden baru Pak Prabowo (yang menandatangani)," kata Jokowi, Minggu (6/10).

Baca Juga: Keberadaan IKN Jadi Salah Satu Pertimbangan Anggota DPR RI Tidak Dapat Rumah Dinas

Sebelum bisa diresmikan sebagai ibu kota baru, Nusantara memerlukan keppres sesuai ketentuan UU No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Dalam UU tersebut, diatur bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara baru resmi terjadi setelah adanya keppres.

Jokowi menyebut keppres pemindahan ibu kota akan diputuskan terkait kesiapan-kesiapan di Nusantara. Ayah dari wapres terpilih RI, Gibran Rakabuming Raka itu menekankan bahwa Nusantara harus memiliki infrastruktur yang lengkap dan ekosistem yang utuh sebelum bisa menjadi ibu kota.

"Sekali lagi saya sampaikan, memindahkan ibu kota itu tidak hanya urusan fisiknya saja, tapi membangun ekosistemnya itu yang perlu dan ekosistem itu harus jadi," kata Jokowi dikutip Antara.

Lebih lanjut, pemindahan ibu kota ke Nusantara disebutnya harus didahului kepastian infrastruktur pendukung seperti rumah sakit, pusat keramaian, serta sarana pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA/SMK hingga perguruan tinggi.

"Kemudian masalah yang berkaitan dengan logistik, di mana kita mencari sesuatu barang, di mana kita mencari sesuatu, ingin beli barang, semuanya itu harus siap. Kalau sekarang apartemennya siap, tapi kantornya belum, mau apa," ungkapnya.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara, Kompas TV


TERBARU