> >

Curah Hujan Indonesia Normal, BMKG Imbau Warga untuk Tetap Waspada Potensi Bencana

Peristiwa | 4 Oktober 2024, 05:00 WIB
Foto ilustrasi. Seorang pria mendorong sepeda motor di tengah hujan yang disebabkan oleh topan Yagi di Hanoi, Vietnam, Sabtu, 7 September 2024. Menurut Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Fachri Radjab, hujan dengan intensitas normal saat ini bisa tetap menghasilkan curah hujan yang tinggi, sehingga perlu ada langkah antisipasi. (Sumber: AP Photo/Hau Dinh)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana, meskipun prakiraan cuaca menunjukkan bahwa curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berada pada kondisi normal. 

Menurut Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Fachri Radjab, hujan dengan intensitas normal saat ini bisa tetap menghasilkan curah hujan yang tinggi, sehingga perlu ada langkah antisipasi.

“Sebagian besar wilayah Indonesia mulai mengalami hujan normal. Namun meskipun bersifat normal bukan berarti kita tidak meningkatkan kewaspadaan, karena saat ini kondisi normal saja curah hujan sudah terlihat tinggi,” kata Fachri Radjab, Kamis. 

Fachri menyoroti bahwa perubahan iklim semakin nyata dan berdampak signifikan, yang bisa terlihat dari berbagai fenomena alam seperti kekeringan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), hingga hujan ekstrem yang terjadi lebih sering.

Baca Juga: Jelang Debat Perdana Pilgub Jakarta, Ketiga Cagub Bocorkan Sejumlah Persiapannya

Hal ini, menurutnya, menjadi alasan utama mengapa kewaspadaan dan langkah mitigasi tetap diperlukan, meskipun prakiraan cuaca menunjukkan pola yang normal.

Dalam prediksi BMKG, musim hujan diperkirakan akan segera terjadi di berbagai wilayah Indonesia, dan beberapa daerah sudah mulai diguyur hujan. 

Fachri meminta pemerintah daerah dan pihak terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan merencanakan langkah mitigasi guna mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, longsor, hingga angin kencang. 

Ia juga mengingatkan pentingnya memperkuat kerja sama dan meningkatkan edukasi serta literasi masyarakat mengenai perubahan iklim dan penanganannya.

“Kita harus masif sosialisasi kepada masyarakat terkait informasi cuaca dan bagaimana penanganan dan pemanfaatan,” ujar Fachri dikutip dari Antara.

Penulis : Kiki Luqman Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU