Profil Ahmad Muzani, Mantan Wartawan yang Jadi Ketua MPR RI 2024-2029
Politik | 3 Oktober 2024, 19:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani telah ditetapkan menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2024-2029, Kamis (3/10/2024).
Selain Muzani, rapat paripurna MPR juga menetapkan delapan wakil ketua MPR.
Mereka terdiri dari 7 orang perwakilan fraksi di DPR dan 1 orang lainnya dari DPD.
Yakni Bambang Wuryanto (Fraksi PDI Perjuangan), Kahar Muzakir (Fraksi Partai Golkar), Lestari Moerdijat (Fraksi Partai NasDem), Rusdi Kirana (Fraksi PKB).
Kemudian, Hidayat Nur Wahid (Fraksi PKS), Eddy Soeparno (Fraksi PAN), dan Edhie Baskoro Yudhoyono ( Fraksi Partai Demokrat), serta Abcandra Muhammad Akbar Supratman (Kelompok DPD RI).
Baca Juga: Dilantik jadi Ketua MPR, Ahmad Muzani Ajak Sukseskan Pelantikan Prabowo Gibran 20 Oktober Mendatang
Berikut profil Ahmad Muzani:
Mengutip laman Partai Gerindra, Ahmad Muzani lahir di Tegal pada 15 Juli 1968.
Selain merupakan politikus Partai Gerindra, Muzani juga seorang pengusaha.
Sejak remaja, ia sudah menekuni berbagai organisasi di Tegal.
Ahmad Muzani pernah memimpin Pelajar Islam Indonesia (PII), lalu melanjutkan pendidikan jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta.
Ia juga pernah menekuni dunia jurnalistik dengan menjadi wartawan majalah Amanah dan penyiar radio Ramako.
Di radio ini, Muzani terpilih menjadi direktur untuk kawasan Serang, Banten.
Ahmad Muzani yang memiliki banyak kenalan dan koneksi yang bagus membuatnya dekat dengan berbagai kalangan.
Di dunia politik, Muzani pernah turut menggagas Partai Bintang Reformasi (PBR) bersama Zainuddin MZ dan sempat menjabat sebagai Wakil Sekjen.
Menjelang Pemilu 2009, Muzani pernah bekerja menjadi manajer perkebunan kelapa sawit milik Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto itu bergabung dengan Partai Gerindra.
Baca Juga: Ahmad Muzani Jelaskan Pidato Mengajak Hidup Sederhana di Sidang Paripurna Tidak untuk Sosok Tertentu
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV