> >

Pengamat Berpendapat PDI-P Berpotensi Kehilangan Suara jika Bergabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Politik | 3 Oktober 2024, 18:15 WIB
Foto ilustrasi. Ratusan kader PDI Perjuangan (PDI-P) melakukan demonstrasi di depan kantor Polisi Resort (Polres) Metro Jakarta Timur, Kamis (25/6/2020). PDI-P berpotensi kehilangan suara dari pendukungnya jika bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. (Sumber: Tribunnews/Herudin )

JAKARTA, KOMPAS.TV – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berpotensi kehilangan suara dari pendukungnya jika bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pendapat itu disampaikan oleh pengamat politik Ahmad Khoirul Umam, Kamis (3/10/2024) menanggapi kemungkinan bergabungnya PDI-P.

“Karena praktis sekarang tinggal bergantung kepada PDIP, dan kalau misalkan PDI-P bergabung dengan pemerintahan ada beberapa catatan,” kata dia dikutip dari laporan tim jurnalis KompasTV.

Baca Juga: PDIP Dikabarkan Bakal Dapat 2 Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Puan: Saya Nggak Tahu

“Pertama, PDI-P maka di akan kehilangan potensi terutama di basis pemilih yang berseberangan dengan kekuasaan karena kreatif market 20%, 25% itu ada,” imbuhnya.

Artinya, lanjut Khoirul Umam, jika itu tidak digarap maka partai berlambang kepala banteng moncong putih ini akan kehilangan basis pemilih tersebut.

Sebelumnya, Kompas.TV memberitakan, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani merespons kabar yang menyebut partainya akan mendapatkan jatah dua menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Menurut Puan, hingga saat ini dirinya belum mengetahui adanya kabar tersebut.

"Kurang tahu, kurang tahu, saya nggak tahu," kata Puan di gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/10).

Pernyataan yang sama disampaikan oleh Ketua Bappilu DPP PDI-P Bambang Wuryanto.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU