> >

Cak Imin: Tak Penting Bagi PKB Ada atau Tidak di Kabinet Prabowo-Gibran

Politik | 26 September 2024, 04:00 WIB
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kiri) berdiri bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (kanan) usai melakukan pertemuan di kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (24/4/2024). (Sumber: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku tak memusingkan bila nanti kadernya tak dipilih oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menjadi menteri dalam pemerintahannya mendatang. 

Namun, dirinya memastikan kalau PKB tetap akan mendukung pemerintahan Presiden terpilih Prabowo. 

"PKB tidak punya kekuatan moral meminta atau berharap. Pokoknya kita secara moral mendukung pemerintahan ini saja. Sudah, buat PKB sudah cukup dan tidak terlalu penting buat PKB ada di kabinet atau tidak di kabinet," kata Cak Imin di gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/9/2024). 

Baca Juga: Peluang Masuk Kabinet Prabowo, Puan: Mungkin Saja

Cak Imin menyatakan, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo ihwal pemilihan menteri. Bahkan, ia pun menyatakan tetap akan mendukung pemerintahan nanti, meski berada di luar kabinet.

"Secara moral PKB punya kewajiban moral untuk mendukung pemerintahan sukses. Tapi secara moral kita juga merasa tahu diri, nggak ikut-ikutlah. Dan kalau perlu, ya biar saja yang Pak Prabowo atur. Yang mungkin PKB dukung dari luar juga bagus, kok," ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut jumlah kementerian/lembaga di kabinet presiden terpilih RI, Prabowo Subianto akan ditambah agar lebih fokus. Jumlah kementerian disebut akan bertambah karena kementerian/lembaga yang ada saat ini akan dipecah.

Muzani menyatakan bahwa setiap kementerian akan fokus pada satu bidang tertentu sehingga tidak ada lagai kementerian yang mengurusi banyak bidang.

Baca Juga: Pramono Anung Menangis saat Pamitan ke Seluruh Staf Sekretaris Kabinet

"Jumlah banyak itu kan karena ada bidang-bidang yang dirangkap dalam satu kementerian. Oleh Pak Prabowo, karena ingin ada pemfokusan pada program pada bidang itu maka kementerian itu dipecah," kata Muzani di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (25/9/2024).

 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU