Kriminolog UI Desak Polisi Transparan Ungkap Peristiwa di Balik 7 Mayat Kali Bekasi
Hukum | 24 September 2024, 20:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala mendesak Polri transparan dalam menyampaikan peristiwa yang melatari tewasnya tujuh remaja yang ditemukan di Kali Bekasi. Adrianus menyebut keterangan polisi penting terkait persepsi publik yang cenderung negatif.
Apabila informasi belum lengkap, Adrianus menilai pihak kepolisian bisa "mencicil" informasi peristiwa untuk publik. Terlebih lagi, banyak kesimpangsiuran tentang apa yang terjadi sehingga tujuh remaja itu diduga menceburkan diri ke sungai dan tewas.
Sebelumnya, polisi menyebut pihaknya sempat menyelamatkan empat remaja yang menceburkan diri ke sungai saat membubarkan sekelompok remaja yang diduga hendak tawuran di sebuah gubuk di Rawa Lumbu, Bekasi. Terdapat sekitar 60 remaja yang kumpul-kumpul di gubuk tersebut sebelum bertemu tim Patroli Perintis Presisi.
Baca Juga: Polisi Identifikasi 2 dari 7 Jenazah yang Ditemukan di Kali Bekasi, Berusia 19 dan 16 Tahun
"Betul bahwa yang final harus ditunggu, tapi jangan lupa bahwa ada tugas Polri juga memberikan public information. Maka bagi beberapa sumber yang misalnya bisa memberikan pencerahan, kenapa tidak (dihadirkan)?" kata Adrianus dalam program Kompas Petang Kompas TV, Selasa (24/9/2024).
"Tadi dikatakan bahwa ada anggota kelompok yang selamat dan ditolong oleh Polri, hadirkan dong, biar dia ngomong, misalnya. Demikian juga anggota Presisi yang patroli, hadirkan, dong," desaknya.
Adrianus menilai keterbukaan atas kasus ini dapat berpengaruh ke citra Polri. Menurutnya, persepsi publik terhadap Polri belakangan ini cenderung negatif.
"Karena apa? Karena ini juga soal dengan persepsi publik ya, yang menurut saya semakin negatif," katanya.
Sejauh ini, Polri belum memberikan keterangan mengenai detail penggerebekan sekitar 60 remaja yang diduga hendak tawuran. Polisi sebatas menyampaikan 22 remaja ditangkap pada malam itu. Tim patroli menyita 21 senjata tajam dan mendapati para remaja itu sedang minum minuman beralkohol.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam sebelumnya menyampaikan bahwa sembilan anggota tim patroli Polres Bekasi Kota diperiksa Propam Polda Metro Jaya sehubungan tujuh mayat di Kali Bekasi.
Kombes Ade mengaku pihaknya sedang mendalami penerapan prosedur operasional standar atau SOP saat pembubaran tawuran.
"Jadi kan, mereka yang melakukan kegiatan cek TKP (tempat kejadian perkara), mereka melakukan patroli siber. Kemudian melihat ada yang lagi 'live' melakukan ajakan tawuran, kemudian mereka melakukan cek TKP,” kata Ade dikutip Antara.
"Nanti tentunya membutuhkan keterangan saksi dari yang ada di TKP. Siapa yang di TKP kan tidak hanya personel kepolisian."
Baca Juga: Komisi III DPR Tinjau Langsung Lokasi Penemuan 7 Jenazah di Kali Bekasi
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV