Menkopolhukam: Presiden Jokowi Perintahkan Bentuk Matra Siber sebagai Angkatan Keempat di Tubuh TNI
Politik | 23 September 2024, 14:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan pembentukan matra siber atau matra keempat TNI.
Rupanya Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto juga memberikan perhatian terhadap matra siber itu.
Demikian Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto dalam keterangannya di Kompleks DPR sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Senin (23/9/2024).
“Sudah, Pak Presiden sudah memerintahkan untuk membentuk matra keempat, termasuk Presiden terpilih concern dengan matra angkatan keempat,” ujar Hadi.
Menurut Hadi, matra siber TNI perlu dibentuk untuk menghadapi serangan siber dari luar. Sebab, dalam pertempuran modern saat ini center of gravity-nya adalah perang siber.
Baca Juga: Bahlil: Fahri Hamzah Rencananya Masuk Golkar, Sudah Negosiasi
“Karena perang siber memerlukan bagaimana kita menghadapi perang proxy, proxy war, perang asimetris, kemudian perang propaganda, semuanya memerlukan satu peralatan sistem untuk kita menghalau serangan balik mereka,” jelasnya.
Oleh karena itu, Hadi menilai, keberadaan satu unit dari matra siber diperlukan untuk melakukan patroli setiap hari.
Nantinya, sambung Hadi, matra siber TNI akan melakukan "perang pikiran".
“Bagaimana kita bisa mempengaruhi bahwa peperangan ini bisa kita menangkan. Saya ingatkan bahwa waktu Timor Leste, kita sudah melakukan perang siber, namun waktu itu kita belum menyiapkan perang siber tersebut,” ujarnya.
Sebagai informasi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sebelumnya telah mengungkapkan jika komposisi Angkatan Siber tengah direncanakan akan berbeda dari matra lain di TNI.
Baca Juga: Menko Polhukam Hadi: Pemerintah akan Bangun 3 Pusat Data Nasional di Cikarang, Batam, dan IKN
Nantinya, kata Agus, Angkatan Siber TNI akan merekrut masyarakat sipil atau aparatur sipil negara yang mahir dalam kemampuan mumpuni di bidang teknologi dan informasi, khususnya soal keamanan siber.
“Memang kalau siber itu berbeda dengan satuan lain. Mungkin akan lebih banyak orang sipilnya,” kata Agus.
“Kita harus rekrut dari anak-anak yang keluaran sekolah SMA atau dari universitas,” tambahnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV