> >

Salim Segaf: PKS Harus Terdepan Menjaga Pancasila dan UUD 1945

Politik | 21 September 2024, 04:30 WIB
Salim Segaf Al Jufri, Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Milad PKS ke-20 di Istora Senayan, Minggu (29/5/2022) (Sumber: Twitter PKS)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri meminta kepada seluruh kader agar menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan ideologi negara Indonesia, yaitu Pancasila. 

Selain itu, kata dia, kader PKS juga tak boleh mendukung lahirnya regulasi yang melenceng dari Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. 

Hal itu dikatakan Salim dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS di Jakarta, Jumat (20/9/2024). 

Baca Juga: PKS Tugaskan 114 Kader Maju di Pilkada Serentak 2024: Kami Sangat Serius

"Saya ingin menegaskan agar kita tetap bersikap tegas jika ada produk Undang-undang dan kebijakan yang bertentangan dengan Undang-undang Dasar 1945 dan Pancasila," kata Salim Segaf, Jumat. 

Ia menyatakan, PKS akan tetap berpegang teguh terhadap Pancasila, meski selalu dinilai partai religius. 

"Kita sangat nasionalis ke negeri, kita memiliki wawasan kebangsaan yang luar biasa, cinta negeri, bela negeri, siap bergandengan tangan untuk membangun negeri," ujarnya.

Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu mengimbau kepada seluruh kader agar tetap berjuang mewujudkan cita-cita Indonesia. 

"Agar kita tidak dipojokkan saja, distigma tidak Pancasilais, tidak nasionalis, semua itu tidak benar Kita Insyaallah tetap komitmen, kita sebagai seorang muslim sangat nasionalis, memiliki wawasan kebangsaan yang Insyaallah tidak kalah dengan seluruh anak bangsa dan kita selalu bersama-sama bersatu dan bergandengan tangan mewujudkan cita-cita bangsa," katanya.

Ia menambahkan pihaknya siap ikut berkolaborasi dalam pemerintahan. 

"Saya berharap, PKS dan kita semua menjadi jembatan kolaborasi, dengan seluruh anak-anak bangsa, kalau ada gangguan antara satu partai, satu suku, kita jadi jembatan."

Baca Juga: PKS soal Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran: Belum Ada Spesial Khusus

"Kita jadi jembatan kita menyatukan, kalau terjadi perselisihan terjadi di antara anak bangsa, kita dinantikan oleh semua kelompok di negeri ini dan kita pantas dalam posisi semacam ini," imbuhnya.

 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU