> >

ALZI Ajak Masyarakat Lebih Peduli dengan Demensia dan Penderitanya

Humaniora | 20 September 2024, 22:20 WIB
Pendiri Alzheimer Indonesia (ALZI) DY Suharya (kiri) dan Rektor Unika Atma Jaya Prof Yuda Turana (kanan) di Unika Atma Jaya, Jakarta, Jumat (20/9/2024). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pendiri Alzheimer Indonesia (ALZI) DY Suharya mengimbau seluruh masyarakat di Tanah Air untuk peduli bila ada anggota keluarga yang didiagnosis demensia.

Penyakit yang dikenal dengan nama pikun itu biasanya menyerang kaum lanjut usia atau lansia. Tetapi, demensia sebenarnya dapat dicegah sejak dini. 

“Demensia akan mengganggu fungsi otak, mempengaruhi emosi, daya ingat, pengambilan keputusan, dan lain-lainnya. Tidak hanya itu, lebih dari 60 persen tenaga dokter kesehatan di dunia, menganggap demensia sesuatu yang tidak bisa diapa-apakan, tidak bisa dicegah, dan sebagainya,” kata DY dalam konferensi pers di Gedung Unika Atma Jaya Jakarta, Jumat (20/9/2024).

Ia menjelaskan, demensia merupakan gangguan kesehatan yang harus ditangani. 

Baca Juga: 4 Gejala Awal Demensia yang Sering Tidak Disadari

“Upaya kita semua ini ialah memberikan wadah untuk lansia agar tidak pikun, dengan aktivitas bermakna di Academy Healthy Aging Center, memberikan aktivitas untuk orang dengan demensia, setelah diagnosa lalu apa, mereka tetap berkontribusi,” katanya.

Menurut dia, masyarakat harus mengetahui gejala awal demensia. Demensia secara umum menyerang fungsi kognitif, sehingga akan terjadi perubahan perilaku pada pasien yang memiliki demensia. 

Rektor Unika Atma Jaya Prof. Yuda Turana menyatakan sejak tahun 2016, institusinya telah menjalin kemitraan dengan ALZI. 

"Semakin banyak generasi muda khususnya mahasiswa Fakultas Kedokteran, Fakultas Psikologi dan prodi lainnya yang bisa berkontribusi untuk isu demensia dan kelanjutusiaan ini, dan adanya ALZI Academy & Healthy Aging Center merupakan kontribusi konkrit dari kemitraan lembaga/institusi akademik dengan organisasi Non-Profit Komunitas Peduli Alzheimer di Indonesia dan untuk ke depannya akan tercipta Dementia Care Champion yang tersertifikasi," kata Yuda. 

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Dewan Kehormatan ALZI William Buntoro, menyatakan dirinya merasa beruntung bisa bergabung dengan ALZI. Dia berharap semakin banyak masyarakat yang menyadari gejala-gejala demensia. 

Dia juga mengimbau agar pemerintah lebih peduli terhadap penyakit dan pengidap demensia di Indonesia.

Baca Juga: Hari Alzheimer Sedunia: Apa Perbedaan Demensia dan Alzheimer?

"Namun saya juga sadar bahwa akan ada lebih banyak orang yang akan mendapat manfaatnya jika mereka atau anggota keluarga mereka memiliki akses ke informasi, layanan, dan bantuan di kotanya masing-masing," ujar William.

"Untuk itu, saya berharap pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dapat menyadari kegentingan ini dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi mereka yang menuju lansia," katanya.

 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU