> >

Cerita Jokowi Ungkap Ada Bisikan untuk Hati-Hati Digulingkan saat Ambil Alih PT Freeport

Peristiwa | 20 September 2024, 14:00 WIB
Presiden Jokowi dalam pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional 2024 di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (19/9/2024). (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan pernah dibisiki untuk berhati-hati saat hendak mengambil alih PT Freeport Indonesia ke tangan Indonesia.

Mulai dari Papua akan lepas dari Indonesia hingga ancaman dirinya digulingkan dari posisinya sebagai Presiden Republik Indonesia.

Demikian Presiden Jokowi mengungkapkan saat pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional 2024 di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (18/9/2024).

“Waktu akan ambil Freeport saja, banyak yang bisiki ke saya, 'Pak, hati-hati Papua bisa lepas. Pak hati-hati bapak bisa digulingkan. Pak hati-hati jadi hilirisasi ini bukan barang yang gampang',” ungkap Jokowi, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Ketua Penyelenggara Munaslub Kadin Semua Dilakukan Sesuai AD/ART, Tidak Ada yang Dilanggar

Jokowi menuturkan, pengambilalihan tambang emas itu sejalan dengan program hilirisasi mineral mentah. Apalagi selama 55 tahun beroperasi di Indonesia, PT Freeport tidak pernah membangun smelter untuk mengolah hasil bumi yang dikeruknya dari dalam negeri.

Komoditas mentah itu dibawa ke luar negeri, untuk diolah di sana. Hal ini membuat Indonesia hanya mendapat sedikit nilai tambah dari usaha pertambangan itu.

“Ndak pernah mau membangun yang namanya smelter. Karena di sana bukan hanya tembaga, ada barang lain yang harganya lebih tinggi, yaitu emas,” ucap Jokowi.

Saat ini, sambung Jokowi, Freeport sudah milik Indonesia dengan kepemilikan saham mencapai 51 persen dari semula hanya 9 persen.

Kemudian dalam waktu dekat, saham pemerintah di perseroan terbatas itu akan mencapai 61 persen.

Baca Juga: Dirjen Pajak soal 6 Juta Data Wajib Pajak Bocor: Kita Cek Dulu Ya, Nanti, Diteliti Dulu

Selain itu, Jokowi menyampaikan, pemerintah saat ini memiliki smelter pengolahan emas di Gresik, Jawa Timur.

“(Nanti) tahu kita berapa ton emas setiap tahun yang hilang dari Tanah Air Indonesia selama 50-an tahun. Perkiraan saya per tahun mungkin 40 - 50. Itu baru perkiraan nebak-nebak, tapi nanti kalau sudah berproduksi baru kita tahu betul, ada emasnya sekian ton per tahun,” tandas Jokowi.

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU