Roy Suryo Minta Menkominfo Budi Arie Tak Ikut Komentari Akun Fufufafa: Agar Tidak Tampak Konyol

JAKARTA, KOMPAS.TV - Eks Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo meminta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi untuk tidak ikut berkomentar soal kepemilikan akun Kaskus Fufufafa.

Menurutnya, pernyataan Budi soal akun yang diduga milik wakil presiden terpilih RI, Gibran Rakabuming Raka itu justru terlihat konyol.

Sebelumnya, Budi Arie mengaku tidak tahu siapa pemilik akun Fufufafa yang kerap mencaci-maki presiden terpilih RI, Prabowo Subianto.

Namun, Budi bisa menegaskan bahwa akun itu bukan punya Gibran.

Baca Juga: Respons Gibran dan Menkominfo soal Akun Fufufafa yang Diduga Serang Prabowo

Roy Suryo menyebut Budi Arie sebaiknya diam karena pernyataannya tidak dilandasi "kajian ilmiah."

Eks kader Partai Demokrat ini juga menyebut pernyataan Budi justru membuat Kemenkominfo rawan dirundung warganet.

"Saya menyarankan sebaiknya dalam kasus akun Kaskus Fufufafa ini BAS (Budi Arie Setiadi) sebaiknya diam saja," kata Roy Suryo dikutip Tribunnews, Rabu (11/9/2024).

"Tidak usah banyak berkomentar agar tidak tampak kekonyolannya dan berakibat Kominfo semakin di-bully netizen karena statement-nya yang jauh panggang dari api alias tidak berdasar kajian ilmiah sama sekali.," katanya.

Roy Suryo meyakini bahwa akun Kaskus Fufufafa adalah mlik Gibran. Hal tersebut disimpulkannya dari berbagai temuan yang tersebar di media sosial.

"Sebenarnya sudah tidak perlu dibantah lagi bahwa akun Kaskus Fufufafa yang membuat heboh di masyarakat tersebut adalah orang yang sudah banyak disebut selama ini. Jadi sekali lagi sebaiknya BAS tidak perlu komen," kata Roy Suryo.

Seperti diketahui, jejak digital akun Kaskus Fufufafa menggegerkan warganet belakangan ini karena diduga milik Gibran Rakabuming Raka.

Akun tersebut tercatat kerap melontarkan komentar rasis, seksis, dan mencaci Prabowo Subianto serta keluarganya.

Baca Juga: Jawab Pertanyaan soal Akun Fufufafa, Gibran Bilang Tanyakan Pada Pemilik Akun

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV