Banser dan Pagar Nusa akan Bertabayun ke Garda Bangsa PKB terkait Pernyataan Kesiapan Perang
Politik | 2 September 2024, 20:34 WIB“Kami akan melapor kepada PBNU dan meminta perintah selanjutnya apa yang harus kami lakukan. Apapun keadaannya. Kami minta semua kader dan anggota ansor untuk tetap memegang teguh disiplin dan bertindak menurut komando pimpinan,” ungkapnya.
Sementara, melalui keterangan yang sama, Komandan Pasukan Inti Nasional Pagar Nusa, Gus Malik mengatakan, jika dalam proses tabayun nantinya ternyata benar Garda Bangsa mengajak Banom NU untuk berperang, pihaknya siap menerimanya.
“Kita lihat saat tabayun, kalau benar ya kita terima saja. Kalau mau konfrontasi fisik Banser dan Pagar Nusa siap-siap saja,” kata dia.
“Misalnya kita siapkan panggung Pencak Dor. Tinggal Garda Bangsa tentukan tempatnya, kapan dan di mana,” ungkapnya.
Kendati demikian, Gus Malik dan Gus Syafiq sepakat akan melakukan konsultasi ke PBNU terlebih dahulu untuk meminta arahan dan pertimbangan untuk menanggapi hal tersebut.
“Dalam waktu dekat kami akan ke PBNU, minta pertimbangan minta arahan. Kita satu komando,” tuturnya.
Baca Juga: Ketum GP Ansor Siagakan 8 Juta Banser Jaga Kantor PBNU: Kalau Ada Demo, Langsung Gebuk dan Sikat
Mengutip pemberitaan Kompas.com, Sabtu (31/8/2024), Organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Garda Bangsa, menyatakan kesiapan berkonfrontasi dengan Gerakan Pemuda (GP) Ansor, terkait isu muktamar PKB tandingan yang digelar oleh kubu PBNU.
Tommy Kurniawan mempertanyakan dasar hukum GP Ansor yang dikerahkan untuk "menertibkan" PKB.
Ia juga melontarkan pertanyaan serupa kepada Pagar Nusa, kesatuan pencak silat di bawah naungan PBNU, yang turut berusaha "menertibkan" PKB.
"Jadi, kalau skenarionya adalah perang, maka kita siap, Garda Bangsa seluruh Indonesia sudah menunggu komando. Kalau memang harus perang kita perang, kita siap melawan," ujar Tommy kepada wartawan di kantor DPP PKB, Sabtu (31/8/2024).
Ia tidak khawatir dengan kemungkinan bentrok yang bisa saja terjadi.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV/Kompas.com