> >

Menkes Sebut Stok Vaksin Mpox Masih Aman, Ditujukan untuk Kelompok Berisiko Tinggi

Peristiwa | 2 September 2024, 01:35 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin. (Sumber: Dok. Kemenkes )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) mengatakan stok vaksin cacar monyet atau monkeypox atau mpox, masih aman.

Dia menjelaskan, vaksin mpox saat ini masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita human immunodeficiency virus atau HIV.

"Vaksin mpox kita berikan, mpox itu enggak menular, di situ-situ saja, jarang. Itu biasanya ke kelompok tertentu kayak HIV. Jadi, yang kita vaksin di kelompok itu-itu dulu, dan yang swasta (rumah sakit) nanti kita juga sebarkan," ujar Budi di RSCM, Jakarta, Jumat (30/8/2024), dikutip dari Antara.

Baca Juga: Cacar Monyet atau Mpox Menyebar di Indonesia hingga 88 Kasus, Menkes: Bisa Diobati, Sudah Ada Vaksin

Ia menegaskan hingga saat ini stok vaksin untuk mpox masih aman dan mengimbau masyarakat untuk tenang, tidak terpancing hoaks, dan terus menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS).

"Aman, tenang itu tenang (stok vaksin), yang penting perilakunya baik, karena kayak HIV itu (penularan mpox)," katanya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan pemberian vaksin mpox di Indonesia hanya ditujukan untuk kelompok berisiko tinggi sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI dr. Prima Yosephine, M.K.M, kelompok berisiko tinggi tersebut antara lain: LSL (Lelaki berhubungan Seks dengan Lelaki) atau pasangan seks multipel dan individu yang kontak dengan penderita mpox dalam dua minggu terakhir.

“Kelompok berisiko lainnya termasuk petugas laboratorium yang melakukan pemeriksaan spesimen virologi, terutama di daerah yang ada kasus mpox, dan petugas kesehatan yang melakukan penanganan pada kasus mpox,” ujar Prima di Jakarta, Rabu (28/8), dikutip dari laman Sehat Negeriku.

Sementara kelompok anak-anak tidak termasuk dalam kelompok sasaran vaksinasi mpox di Indonesia.

“Sampai saat ini, anak-anak tidak termasuk dalam sasaran yang akan diberikan vaksin mpox. Namun, petugas kesehatan yang melakukan penanganan kasus mpox akan diberikan (vaksin) untuk memberi perlindungan dari tertularnya infeksi virus mpox,” terang Prima.

Baca Juga: Sudinkes: 3 Orang di Jakbar Diduga Terpapar Mpox

Adapun Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Dr. dr. Hanny Nilasari menekankan pentingnya pola hidup bersih untuk mencegah penularan virus mpox.

"Pola hidup sehat dengan menjaga asupan gizi dan kebersihan tangan serta tidak berkontak dengan pasien yang mengalami infeksi ini, dan tidak menggunakan barang bersama merupakan hal yang penting diperhatikan," kata Hanny.

Ia mengatakan masyarakat perlu hati-hati dan waspada agar penyakit zoonosis, yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia kemudian menyebar dari manusia ke manusia ini, tidak menjadi wabah.

 

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Antara


TERBARU