Tidak Maju di Pilkada, Sandiaga Uno Mengaku Sudah Berkonsultasi dan Salat Istikharah
Politik | 31 Agustus 2024, 08:49 WIBDENPASAR, KOMPAS.TV – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengaku telah berkonsultasi dengan keluarga dan salat istikharah sebelum memutuskan untuk tidak maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Pernyataan Sandiaga yang juga merupakan politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu ia sampaikan di Sanur, Denpasar, Jumat (30/8/2024).
“Jadi berdasarkan pertimbangan dan konsultasi dengan keluarga, shalat istikharah, saya putuskan untuk tidak maju di pilkada kali ini,” kata Sandiaga, dikutip Antara.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Minta PKB Gabung Kekuasaan Jika Bawa Perbaikan
Menurut Sandiaga, untuk mengikuti kontestasi politik pilkada, dirinya harus menyiapkan banyak hal, termasuk menyerap aspirasi masyarakat.
Selain itu, Sandiaga juga mengaku dirinya tidak memiliki cukup waktu untuk menyiapkan segala aspek di pilkada.
“Saya menyadari bahwa waktu yang tersisa dan juga kesiapan dari segala aspek karena Pilkada ini harus menangkap aspirasi rakyat,” ucapnya.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang sebelumnya ingin mengusung dirinya maju dalam kontestasi Pilkada 2024.
Ia juga menyampaikan ucapan selamat untuk sejumlah tokoh politik yang akan berkontestasi menjadi orang nomor satu di sejumlah daerah.
“Saya berharap ini menjadi episode yang akan menjadi refleksi bagi karir dan kehidupan politik saya dan saya mengucapkan selamat kepada bapak dan ibu yang akan berkontestasi di Pilkada 2024,” katanya.
Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sempat melobi Sandiaga Uno untuk maju di Pilkada Jawa Barat 2024.
Baca Juga: Prabowo Ungkit Diberi Nilai 11 dari Anies di Sambutan Kongres PAN
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai elektabilitas Sandiaga Uno lebih unggul ketimbang Dedi Mulyadi yang telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat (Jabar) 2024 pada Selasa (27/8).
“Ya, karena ada Pak RK di Jawa Barat ketika itu, kalau sekarang kan sudah tidak ada Pak Ridwan Kamil, adanya Pak Dedi Mulyadi. Menurut saya, Pak Sandi akan lebih bagus elektoralnya dibanding yang ada sekarang,” kata Jazilul di Kompleks Parelemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/8).
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara