> >

Sekjen Gerindra Sebut Isu Keretakan Jokowi-Prabowo Sengaja Disebarkan: Agar Seolah Ada Perbedaan

Politik | 29 Agustus 2024, 20:15 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (Sumber: Melalusa Susthira K/Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut isu keretakan hubungan antara Presiden RI Joko Widodo dengan presiden terpilih, Prabowo Subianto, sengaja disebarkan. Namun, Muzani tidak menyebut pihak mana yang sengaja memproduksi isu tersebut.

Muzani menegaskan bahwa Jokowi dan Prabowo tetap berhubungan baik. Menurutnya, ada pihak tertentu yang ingin membuat keduanya terlihat berbeda pandangan.

"Bukan hanya membantah (isu keretakan Jokowi-Prabowo), tetapi isu itu sengaja diproduksi untuk seolah-olah ada perbedaan pandangan di antara kedua pemimpin kita," kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Baca Juga: Kelakar Prabowo di Kongres NasDem, Sebut Sutiyoso Kader yang Disusupkan hingga Panggil Bung Brewok

Muzani menyampaikan bahwa komunikasi antara Jokowi dan Prabowo akhir-akhir ini baik dan lancar. Bahkan, kata Muzani, Jokowi dan Prabowo bisa bertemu dua kali sehari.

"Saya harus katakan bahwa komunikasi Pak Prabowo dan Pak Jokowi sangat baik, sangat lancar," kata Muzani dikutip Antara.

"Bahkan saya catat dalam minggu-minggu ini komunikasi itu sehari bisa dua kali ketemu, untuk hal yang penting sampai hal-hal yang sifatnya ringan dikomunikasikan."

Sebelumnya, Prabowo sendiri membantah isu bahwa hubungannya dengan Jokowi meretak. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam penutupan Kongres ke-6 PAN di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8).

Prabowo menyebut isu keretakan antara dirinya dengan Jokowi disebarkan sebagai upaya adu domba.

"Ternyata Prabowo dan Jokowi sudah retak, retak. Di mana retaknya? Selalu mau adu domba, selalu adu domba," kata Prabowo waktu itu.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Maksud Pernyataan Datang Ramai-Ramai, Ditinggal Ramai-Ramai

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU