Antisipasi Wabah Mpox, Pemerintah akan Siapkan 1.600 Dosis Vaksin Tambahan
Peristiwa | 27 Agustus 2024, 17:13 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan RI berencana mendatangkan 1.600 dosis vaksin tambahan untuk menghadapi potensi wabah Mpox atau monkey pox atau cacar monyet.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan informasi ini dalam pernyataannya di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Menurut Budi Gunadi, dari 1.000 dosis vaksin yang sebelumnya didatangkan, saat ini hanya tersisa 40 dosis. Tambahan 1.600 dosis vaksin diharapkan tiba minggu ini.
"Kami sedang menunggu kedatangan 1.600 dosis vaksin tambahan yang diharapkan tiba minggu ini," kata dia, dikutip dari Antara.
Pengadaan vaksin Mpox memerlukan anggaran yang cukup besar, dengan biaya sekitar Rp3,5 juta per dosis. Meskipun tidak ada kendala signifikan dalam proses pengadaan vaksin dari Denmark, Menkes Budi menjelaskan bahwa ketersediaan vaksin tebatas karena tingginya permintaan dari berbagai negara.
Baca Juga: Menkes: Ada 88 Kasus Mpox di Indonesia, Sudah Sembuh Total
Penting untuk dicatat bahwa vaksin Mpox tidak diperuntukkan bagi masyarakat umum. Sesuai dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemberian vaksin dibatasi hanya untuk kelompok berisiko tinggi.
Hal ini didasarkan pada karakteristik penularan Mpox, di mana 95% kasus terjadi melalui kontak seksual, mirip dengan pola penularan HIV.
"Memang vaksin ini bukan untuk masyarakat umum. Karena itu tadi, penularannya bukan seperti ini. Penularannya benar-benar ada kontak seksual 95 persen yang sama seperti HIV," papar Budi Gunadi.
Meskipun pemerintah mengambil tindakan pencegahan dengan mendatangkan vaksin tambahan, ia menekankan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan. Sejak tahun 2022, tercatat 88 kasus Mpox di Indonesia, dan seluruhnya telah pulih sepenuhnya.
Menkes Budi menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan Mpox, namun tidak perlu panik.
Baca Juga: Dirjen WHO: Virus Cacar Monyet atau Mpox Bisa Dihentikan
"Karena penyakit ini tidak banyak menyebar, vaksin tidak tersedia dalam jumlah besar. Namun, jika perilaku kita baik dan mengikuti pedoman kesehatan, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir," ujar Budi Gunadi Sadiki.
Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kebersihan diri, menghindari kontak dekat dengan individu yang menunjukkan gejala, dan segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala yang mencurigakan.
Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV