Dilantik Jadi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia Ungkap Pesan Presiden Jokowi
Peristiwa | 19 Agustus 2024, 11:13 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo minta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia segera melakukan percepatan dalam mengoptimalkan potensi dan produksi sumber daya alam.
Hal tersebut diungkap Bahlil Lahadalia usai dirinya dilantik sebagai Menteri ESDM oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (19/8/2024).
“Hari ini kami dilantik oleh Bapak Presiden sebagai Menteri ESDM sudah barang tentu presiden arahannya untuk melakukan beberapa langkah-langkah dalam rangka percepatan, terutama dalam mengoptimalkan potensi dan produksi sumber daya alam kita, dalam rangka meningkatkan pendapatan negara sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan,” ucap Bahlil.
Baca Juga: Jokowi Lantik Kepala BPOM, Kepala Badan Gizi Nasional hingga Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan
“Yang kedua adalah yang sudah bagus sekarang kita lanjutkan yang belum baik ya kita sama-sama perbaiki. Karena sejatinya kan semuanya itu berkesinambungan,” kata Bahlil.
Bahlil sempat dikonfirmasi perihal jabatan barunya sebagai Menteri ESDM dengan kapasitasnya yang dikenal sebagai pengusaha tambang. Bahlil menegaskan sejak dilantik tidak lagi menjadi pengusaha.
“Saya sejak dilantik sebagai pemerintah sebagai Kepala BKPM saya tidak lagi menjadi pengusaha, jadi sudah selesai dan insya Allah sekalipun saya punya latar belakang sebagai pengusaha, saya bisa membedakan mana yang untuk kepentingan negara dan mana untuk kepentingan pribadi,” ujar Bahlil.
“Justru dengan pengalaman saya sebagai mantan pengusaha, itu akan mencoba untuk memenuhi apa yang harus dilakukan perbaikan dalam rangka sejalan dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia usaha,” kata Bahlil.
Baca Juga: Jokowi Resmi Lantik 3 Menteri dan 1 Wakil Menteri
Bahlil Lahadalia dilantik sebagai Menteri ESDM oleh Presiden Joko Widodo hari ini di Istana Negara. Selain Bahlil, Jokowi juga melantik Supratman Andi Agtas sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Rosan Perkasa Roeslani sebagai Menteri investasi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Menurut Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, pergantian sejumlah nama Menteri dan Wakil Menteri hingga Kepala Badan dilakukan untuk mempersiapkan transisi pemerintahan dari kepemimpinan Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Pengangkatan Menteri, Wakil Menteri dan Kepala Badan diperlukan untuk mempersiapkan dan mendukung transisi pemerintahan agar berjalan dengan baik, lancar dan efektif,” ucap Ari.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV