> >

Jokowi Dikabarkan Reshuffle Kabinet Besok, Yasonna Laoly dan Arifin Tasrif Bakal Diganti

Politik | 18 Agustus 2024, 23:24 WIB
Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Senin (29/7/2024). Menkumham Yasonna Laoly dan Menteri ESDM Arifin Tasrif disebut bakal diganti. (Sumber: . ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan kembali melakukan reshuffle atau perombakan menteri Kabinet Indonesia Maju pada Senin (19/8/2024).

Sejumlah menteri akan diganti dalam reshuffle tersebut. Dua nama yang mencuat yakni Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Dihubungi Kompas TV, Yasonna Laoly dan Arifin Tasrif membenarkan jika mereka bakal diganti dalam reshuffle kabinet nanti.

Sementara itu, dikutip dari Kompas.id, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto juga membenarkan Yasonna yang merupakan kader PDI-P termasuk yang akan diganti oleh Presiden Jokowi, besok.

“Benar” kata Hasto.

Masih berdasarkan sumber yang sama, Menkumham Yasonna Laoly dikabarkan akan diganti oleh politisi Partai Gerindra, Supratman Andi Agtas.

Sedangkan Menteri ESDM Arifin Tasrif akan diganti oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Adapun Menteri Investasi dikabarkan bakal diisi Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani.

Baca Juga: Ini Kata Wapres Ma'ruf soal Kabar Presiden Jokowi Akan Lakukan Reshuffle

Sebelumnya, Yasonna telah merespons terkait isu reshuffle tersebut.

Ia menyerahkan sepenuhnya perombakan kabinet atau reshuffle pada presiden.

Yasonna juga mengaku lebih dari siap jika Jokowi akan melakukan perombakan kabinet.

“Reshufle adalah kewenangan Presiden Jokowi, dan I’m more than ready (lebih dari siap),” ucapnya di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (17/8).

Jokowi Sebut Reshuffle Dilakukan Jika Diperlukan

Presiden Jokowi juga telah merespons terkait isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang kembali beredar kencang belakangan ini.

Ia pun tak mengatakan secara gamblang ihwal hal tersebut. Kepala Negara ini hanya mengatakan reshuffle bisa saja dilakukan apabila diperlukan.

“Ya kalau diperlukan. Kalau diperlukan,” kata Jokowi, di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Selasa (13/8).

“Saya kan udah ngomong dari dulu, kalau diperlukan, saya masih punya hak prerogatif itu,” tegasnya.

Baca Juga: Kata Luhut dan Hasto soal Isu 'Reshuffle' Kabinet di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV/Kompas.id.


TERBARU