Soal Ada yang Ingin Ambil Alih PDI-P, Pengamat: Kalau Kader ingin Jadi Ketua Umum Sah-Sah Saja
Politik | 15 Agustus 2024, 19:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Diektur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, berpendapat sah-sah saja jika seorang kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ingin menjadi ketua umum partai tersebut.
Qodari menyampaikan pendapat tersebut dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Kamis (15/8/2024) mnjawab pertanyaan mengenai pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang mengatakan ada pihak ingin megambil alih partai berlambang banteng moncong putih itu.
“Catatan saya ada tiga ya. Pertama, kalaupun misalnya ada keinginan seseorang untuk menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan, apa itu salah? Kalau orang jadi kader partai politik, (kemudian) ingin jadi ketua umum, saya kira sah-sah saja itu,” ungkapnya.
“Kecuali kalau PDI Perjuangan sudah menjadi partai tertutup, menjadi partai keluarga trah murni. Tapi setahu saya nggak ada di AD/ART nya yang melarang selain keluarga Bung Karno untuk jadi ketua umum,” lanjutnya.
Baca Juga: Rakyat Indonesia Belum Adil dan Makmur, Megawati: Salah Pemimpinnya!
Oleh sebab itu, kata dia, harus diluruskan terlebih dulu bahwa seorang kader PDI-P boleh memiliki niat untuk menjadi ketua umum.
“Jadi saya kira harus diluruskan dulu, kalau ada orang mau jadi Ketua Umum PDI Perjuangan dan dia kader PDI Perjuangan, menurut saya itu boleh. Justru pikiran-pikiran bahwa tidak boleh ada pengganti Bu Mega, itu pikiran yang tidak demokratis.”
Mengenai upaya mengambil alih PDI Perjuangan yang kemudian membuat Megawati batal pensiun, Qodari justru mempertanyakan persoalannya di mana.
“Sekarang yang jadi pertanyaan saya yang jadi titik soal ini sebenarnya apa? Karena ada yang mau ambil alih atau karena Bu Meganya memang nggak mau pensiun dari PDI Perjuangan.”
“Catatan saya kan Bu Mega ini kan sudah berapa tahun ini jadi Ketua Umum PDI Perjuangan,” tambahnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV