Idrus Tegaskan Bahlil Lahadalia Tidak Mungkin Jadi Plt Ketua Golkar, tapi Yakin Jadi Ketua Umum
Peristiwa | 13 Agustus 2024, 10:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dipastikan tidak akan menjadi pelaksana tugas Ketua Umum Partai Golkar . Sebab, Bahlil Lahadalia bukanlah pengurus di Partai Golkar.
Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Idrus Marham dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV dengan tema ‘Golkar Ganti Ketum, Arah Dukungan Pilkada Berubah?, Selasa (13/8/2024).
“Bahlil itu tidak mungkin jadi PLT karena bukan pengurus,” ucap Idrus.
Menurut Idrus, soal jabatan Plt Partai Golkar tidak perlu dipersoalkan karena waktunya tidak akan lama.
“Karena waktunya ini kan simple, tidak perlu dipersoalkan siapa Plt-nya,” jelas Idrus.
Baca Juga: SBY Pilih Upacara HUT ke-79 RI di Pacitan Ketimbang di IKN
Tetapi, lanjut Idrus, aspirasi dari bawah baik DPD Tingkat 1 dan Tingkat 2, hampir sepakat ingin Bahlil yang menjadi ketua umum.
“Apirasi dari bawah, dari DPD 1 dan DPD 2, hampir sepakat ingin supaya Bahlil yang menjadi ketua umum,” ucap Idrus.
Lantas Idrus dikonfirmasi bagaimana jika muncul nama selain Bahlil Dahalia terkait kursi Ketua Umum Partai Golkar. Idrus menuturkan mempersilahkan jika ada yang ingin maju dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar, namun dirinya yakin ujungnya semua akan ke Bahlil Lahadalia.
“Boleh saja banyak yang mencalonkan, tapi saya punya keyakinan, ada kesadaran bersama untuk menjalin suatu hak partai, ujung-ujungnya kepada Bahlil semua,” kata Idrus.
Minggu, 12 Agustus 2024, Airlangga Hartarto menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar. Ia menuturkan ingin fokus mengawal stabilitas transisi pemerintahan dari masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.
Baca Juga: Pengamat: Ada Kekuatan Besar Intervensi Airlangga Hartarto
“Untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar,” jelas Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga memastikan jika proses penunjukkan Ketua Umum penggantinya akan dilakukan dengan damai dan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar.
“Sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku,” ujarnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV