Istana Bantah Jokowi Ada Kaitan dengan Mundurnya Airlangga dari Ketum Golkar: Tidak Ada Sama Sekali
Peristiwa | 12 Agustus 2024, 08:48 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Istana membantah mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar ada kaitannya dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Hal tersebut ditegaskan Koordinator Staf KHusus Presiden Ari Dwipayana melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.tv, Senin (12/8/2024).
“Pengunduran diri Bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah pilihan atau hak pribadi beliau yang selanjutnya sepenuhnya menjadi urusan internal Partai Golkar. Jadi tidak ada kaitannya sama sekali dengan Presiden,” tegas Ari.
Disamping itu, ia menegaskan jika Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator Perekenomian hingga saat ini masih membantu Presiden Jokowi menjalankan roda pemerintahan. Bahkan sejak tadi malam, Minggu (11/8), sambung Ari, Airlangga berada di Ibu Kota Nusantara untuk mendampingi Presiden Jokowi.
Baca Juga: Doli: Pengunduran Diri Airlangga Hartarto akan Disahkan pada Rapat Pleno Selasa, 13 Agustus 2024
“Sampai saat ini Bapak Airlangga Hartarto tetap menjalankan tugasnya membantu Presiden Jokowi sebagai Menteri Koordinator Perekonomian RI. Dari semalam sampai hari ini beliau mendampingi Bapak Presiden di Ibu Kota Nusantara,” ujar Ari Dwipayana.
Sebelumnya kemarin, Airlangga Hartarto menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar.
Dalam penjelasannya, Airlangga menuturkan ingin fokus mengawal stabilitas transisi pemerintahan dari masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.
“Untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga.
Baca Juga: Jokowi Diisukan Masuk Golkar usai Airlangga Mundur, Doli: Kita Tunggu Siapa yang Jadi Plt
Airlangga lebih lanjut memastikan jika proses penunjukkan Ketua Umum penggantinya akan dilakukan dengan damai dan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar.
“Sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku,” ujarnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV