Saat Megawati Prihatin Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar, Hasto: Karena Implikasinya Luas
Peristiwa | 12 Agustus 2024, 12:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri prihatin mendengar kabar Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Respons Megawati terkait mundurnya Airlangga Hartarto disampaikan oleh Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto, Minggu (11/8/2024).
“Ibu Mega menyatakan prihatin dan sangat mengkhawatirkan terhadap kehidupan demokrasi ke depan karena implikasinya itu nantinya juga sangat luas,” kata Sekjen Hasto.
Hasto lebih lanjut mengaku, secara pribadi dirinya juga terkejut dengan berita Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar. Dinamika politik tersebut, lanjut Hasto, kemudian membuatnya langsung dipanggil untuk melapor ke Megawati.
Baca Juga: Jokowi Diisukan Masuk Golkar usai Airlangga Mundur, Doli: Kita Tunggu Siapa yang Jadi Plt
Sebab bagi PDI-P, kata Hasto, Airlangga Hartarto adalah komunikator yang baik dalam membangun kerja sama politik.
“Kami banyak bekerja sama dengan Partai Golkar selain dengan partai yang lain seperti Gerindra, PKPI, Perindo, dan Hanura dan juga Partai Amanat Nasional. Sehingga ini sangat mengejutkan. Karena ini (situasinya) dalam rangka Pilkada serentak dan muncul kejadian politik yang dari kami (ini merupakan) suatu hal luar biasa yang menyentuh aspek kedaulatan partai,” jelas Hasto, dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.
Namun lebih lanjut, Hasto menegaskan jika PDI-P tidak ingin mencampuri urusan Partai Golkar maupun partai lainnya.
“Sebagai partai politik, PDI Perjuangan tidak campur tangan terhadap rumah tangga partai politik lain. Tetapi tentu saja terhadap apa yang terjadi, itu sangat mengejutkan. Kami prihatin karena kami juga bisa merasakan suasana kebatinan di balik itu,” ujarnya.
Baca Juga: Airlangga Diisukan Mundur karena Kasus Hukum, Doli: Tidak Perlu Mengait-ngaitkan Apa Alasannya
Sebelumnya kemarin, Airlangga Hartarto menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar.
Dalam penjelasannya, Airlangga menuturkan ingin fokus mengawal stabilitas transisi pemerintahan dari masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.
“Untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV