Said Aqil Minta PKB Jadikan Kritikan PBNU Bak Jamu: Pahit Tidak Apa, Asal Sembuh
Politik | 11 Agustus 2024, 12:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj merespons terkait konflik antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan PBNU.
Ia pun meminta kader PKB untuk menjadikan kritik yang menyasar ke partai sebagai cambuk atau jamu. Kritikan, kata ia justru akan membuat PKB semakin sehat dan kuat.
"Jadikan apa yang dihadapi hari ini sebagai cambuk. Jadikan sebagai jamu, pahit, tidak papa asal sembuh. Semakin mereka mengkritik PKB, PKB semakin sehat dah kuat," kata Said dalam keterangan tertulis, yang diterima Kompas.tv, Minggu (11/8/2024).
Lebih lanjut, ia menyebut, PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin semakin maju.
Hal itu dapat dilihat dari perolehan kursi di tingkat pusat yang bertambah, dari 58 kursi menjadi 68 kursi.
"Itu semua berkat Gus Muhaimin, dan temen-teman PKB di pusat dan daerah," ujarnya.
Ia juga meyakini lambat laun langkah PKB semakin kuat. Sehingga bisa mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Baca Juga: Waketum PKB ke Politikus Nasdem Gus Choi terkait PBNU: Enggak Etis, Urus Partaimu Sendiri
"Alhamdulillah berkat kerja keras Gus Muhaimin dan seluruh kader PKB dari tingkat pusat maupun daerah," jelasnya.
Meski demikian, ia mengakui jika kesolidan PKB, tak lepas dari adanya kekompakan antara partai dan Nahdlatul Ulama (NU).
"Tanpa kekompakan antara NU dan PKB, tidak mungkin sukses," tegasnya.
Seperti diketahui, PBNU dan PKB terlibat perselisihan belakangan ini, khususnya usai PBNU membentuk tim khusus untuk menelusuri masalah dengan PKB.
PBNU membentuk tim khusus karena menilai pimpinan PKB saat ini "membelokkan sejarah" pendirian partai tersebut.
Sementara itu, PKB menilai langkah PBNU tersebut merupakan sebentuk intervensi terhadap parpol.
Waki Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid sebelumnya menyebut PBNU telah melampaui batas kewenangan dengan ikut campur urusan PKB.
"Jadi, disayangkan organisasi yang didasari keulamaan ternyata tidak menunjukkan etika keulamaan. Mau menyerobot, mau ambil alih, mau mengambil sesuatu yang bukan haknya. Itu pantang bagi ulama,” kata Jazilul, Selasa (30/7).
Baca Juga: Cak Imin Dilaporkan ke MKD soal Timwas Haji DPR, Pelapor Sebut Tak Terkait Konflik PKB-PBNU
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV