Prediksi Cuaca BMKG 7 Hari ke Depan, 30 Wilayah Ini Hujan Lebat, Petir, dan Angin 6-12 Agustus 2024
Peristiwa | 6 Agustus 2024, 07:13 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai berdiri dan angin kencang dalam sepekan ke depan.
BMKG mengatakan, secara umum saat ini, wilayah selatan Indonesia, termasuk pulau Bali dan Nusa Tenggara, sedang mengalami musim kemarau dengan cuaca yang cerah hingga berawan.
"Hal ini adalah hal yang umum terjadi pada bulan Agustus karena wilayah selatan memang berada dalam periode kemarau," tulis BMKG melalui akun Instagram @infobmkg, Senin (5/8/2024).
Kendati demikian, lanjut BMKG, dalam beberapa hari ke depan terdapat potensi hujan di beberapa wilayah Indonesia, terutama di bagian utara dan tengah.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Wilayah Ini Diprediksi Hujan Lebat dan Angin Kencang 6-7 Agustus 2024
Wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami hujan meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, NTT, serta berbagai wilayah di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Potensi hujan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk gelombang Rossby Ekuator yang dapat meningkatkan kemungkinan hujan, daerah pertemuan dan perlambatan angin yang mendukung pembentukan awan konvektif, serta labilitas udara yang menciptakan kondisi atmosfer yang tidak stabil.
Dari hasil analisis kondisi dinamika atmosfer, BMKG menjelaskan aktivitas Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah timur terpantau aktif di hampir seluruh pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku dalam sepekan ke depan.
Aktivitas gelombang kelvin juga diprakirakan aktif di seluruh pulau Papua (6 hingga 7 Agustus 2024).
Gelombang tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.
Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Perairan barat Sumatra Barat hingga Aceh, Laut Natuna Utara, Riau hingga Selat Malaka, Kalimantan Tengah hingga Perairan utara Kalimantan Barat, Selat Makassar hinga Perairan Kalimantan Selatan, Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur, Laut Banda hingga Pesisir timur Sulawesi Tengah, Perairan barat Papua Barat hingga Laut Seram, Perairan utara Papua Barat, dan Perairan utara Maluku Utara.
Baca Juga: BMKG Prediksi DKI Jakarta Masih Akan Diguyur Hujan, Petir dan Angin Kencang hingga 8 Agustus 2024
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Peningkatan kecepatan angin hingga mencapai >25 knot, terpantau di Laut Banda dan Laut Arafuru, yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut.
Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Aceh, Riau, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua, Papua Pegunungan dan Papua Selatan.
Wilayah yang Berpotensi Hujan 7 Hari ke Depan
Secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 6 - 12 Agustus 2024, berupa:
Potensi hujan sedang - lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua.
Baca Juga: Waspada! BMKG Sebut 12 Wilayah Berpotensi Kekeringan Meteorologis pada Awal Agustus 2024
Potensi angin kencang di wilayah Riau, Kep. Riau, Sumatera selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV