> >

Tangis Farhat Abbas di Sidang PK Saka Tatal, Pilu Dengar Kesaksian Adik Terpidana saat Ikut Disiksa

Hukum | 30 Juli 2024, 17:05 WIB
Kuasa Hukum Saka Tatal, Farhat Abbas (kiri) tak kuasa menahan tangisnya saat mendengar kesaksian Aldi Renaldi (kanan) yang sempat mendapat kekerasan dari polisi untuk mengaku menjadi pelaku pembunuhan terhadap Vina dan Eky. (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kuasa hukum Saka Tatal, Farhat Abbas tak kuasa menahan tangisnya saat mendengar kesaksian Aldi Renaldi yang sempat mendapat kekerasan dari polisi untuk mengaku menjadi pelaku pembunuhan terhadap Vina dan Eky.

Kesaksian Renaldi yang merupakan adik salah satu terpidana Eka Sandi ini disampaikan Aldi saat dihadirkan menjadi saksi fakta sidang peninjuan kembali (PK) Saka Tatal, Selasa (30/7/2024).

Mulanya Aldi menceritakan dirinya yang turut ditangkap polisi terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky, pada Agustus 2016.

Aldi menjelaskan, saat di kantor polisi ia dan sejumlah orang yang saat ini menjadi terpidana disiksa untuk dipaksa mengaku melakukan pembunuhan terhadap Vina dan Eky di Cirebon.

Farhat pun kemudian menanyakan kekerasan apa saja yang didapatkan Aldi dalam penangkapan 8 tahun silam tersebut.

"Bisa dipraktikkan bagaimana cara memukulnya?" tanya Farhat kepada Aldi.

"Banyak, Pak, ada yang diinjek, mata semua dibalsem, semua mukul," kata Aldi.

"Ucapan apa yang disampaikan polisi saat memukul?" tanya Farhat lagi.

"Suruh ngaku, tapi karena saya saya tidak tahu, saya tidak mengaku," ucap Aldi.

Lalu, Farhat kembali bertanya terkait siapa  yang mengalami luka paling parah akibat disiksa polisi. Aldi pun menyebut semua yang ditangkap mengalami luka parah.

"Siapa paling parah dipukul?" tanya Farhat.

"Eko, kakak saya (Eka Sandi), Hadi, Jaya, saya, Saka, semualah Pak," ujar Aldi.

Baca Juga: Debat Sengit Jaksa dan Saksi Fakta di Sidang PK Saka Tatal, Hakim Tengahi

Lebih lanjut, Farhat bertanya terkait penyiksaan yang diterima Saka Tatal saat ditangkap tersebut.

"Kamu pernah melihat Saka Tatal waktu dipukul?" tanya Farhat.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU